SERANG 12 JUNI 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan orasi kebangsaan sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-22 yang digelar pada Rabu, 12 Juni 2025. Dalam kegiatan ini, FISIP Untirta menghadirkan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si., yang memberikan orasi ilmiah bertema “Memperkuat Nilai-Nilai Kebangsaan pada Generasi Muda”.
Acara yang berlangsung di Serang ini turut dihadiri oleh Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT., Dekan FISIP Untirta, Leo Agustino, S.Sos., M.Si., Ph.D., jajaran dosen, mahasiswa, serta tamu undangan lainnya.
Dalam orasinya, Gubernur Lemhannas RI menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan sebagai pondasi karakter generasi muda di tengah dinamika zaman yang kompleks. Ia mengingatkan bahwa generasi muda Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang bersifat multidimensi: dari pesatnya perkembangan teknologi informasi, digitalisasi kehidupan, hingga meningkatnya infiltrasi ideologi transnasional yang mengancam semangat nasionalisme. “Generasi muda Indonesia berada dalam situasi dilematis. Mereka hidup di era digital yang tanpa batas negara, informasi tidak terkurasi, dan paparan konten global yang begitu luas bisa menggeser identitas dan nilai kebangsaan jika tidak dibekali dengan fondasi yang kuat,” ujar Dr. Ace.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada dalam posisi strategis, tidak hanya secara geografis, tetapi juga dalam konteks geopolitik dan potensi demografi. Oleh karena itu, pendidikan kebangsaan harus diarusutamakan untuk memastikan bonus demografi menjadi berkah, bukan bencana. Orasi ilmiah ini juga membahas urgensi membentuk geo-consciousness atau kesadaran geopolitik dalam diri generasi muda, agar mereka menyadari posisi Indonesia dalam percaturan global dan turut menjaga kedaulatan bangsa. “Pemuda tidak hanya harus cerdas dan berprestasi, tetapi juga memiliki pemahaman kebangsaan dan jiwa kepemimpinan untuk menjawab tantangan masa depan,” jelasnya.
Gubernur Lemhannas juga menyoroti pentingnya digital citizenship atau kewargaan digital berbasis etika dan nilai-nilai kebangsaan. Ia menekankan bahwa ruang digital harus menjadi ruang ekspresi yang konstruktif, bukan disinformasi dan konflik. “Literasi digital tidak cukup hanya teknis, tetapi juga harus berlandaskan moral kebangsaan, agar generasi muda mampu bersikap bijak, etis, dan kontributif di ruang maya,” tegasnya.
Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa nilai-nilai yang diusung Lemhannas sangat sejalan dengan komitmen akademik Untirta. “Kami, keluarga besar Untirta, sangat beririsan kuat dengan tugas Lemhannas. Fasilitas Untirta bisa menjadi hak bagi civitas akademika untuk bersama-sama menciptakan Indonesia yang lebih maju,” ujarnya. Sementara itu, Dekan FISIP Untirta, Leo Agustino, S.Sos., M.Si., Ph.D., berharap kerja sama dengan Lemhannas tidak berhenti di acara ini saja. “Kami berharap kegiatan ini bukan yang pertama dan terakhir kalinya, sehingga dapat diagendakan kegiatan-kegiatan lain terkait Lemhannas Goes to Campus di masa mendatang,” ungkapnya.
Orasi kebangsaan ini tidak hanya menjadi simbol intelektualisasi peringatan Dies Natalis ke-22 FISIP Untirta, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Dengan semangat nasionalisme yang kokoh dan kesadaran geopolitik yang tinggi, Untirta berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga siap menjadi pemimpin transformasional bagi Indonesia di masa depan.