Untirta Teken Kerja Sama dengan BI Soal Perluasan Kanal Pembayaran Digital QRIS

Diposting pada

SERANG-Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) telah mengembangkan kanal pembayaran digital ‘Quick Response Code Indonesian Standard’ (QRIS) yang telah diterima secara luas oleh berbagai lapisan masyarakat. Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang menerapkan transaksi pembayaran digital QRIS, dimana kanal QRIS dapat memberikan banyak manfaat pada sektor pendidikan, antara lain efisiensi, transparansi, akuntabilitas dan kemudahan transaksi serta dapat meningkatkan citra dan daya saing. Untirta menjadi salah satu mitra dalam pengembangan QRIS di sektor pendidikan ini.

Sinergi ini direspons positif oleh Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., dengan melakukan langsung Penandatanganan MoU didampingi Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Prof. Dr.-Ing. Ir. Asep Ridwan, S.T., M.T., IPU., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Prof. Alfirano, S.T., M.T., Ph.D., dengan pihak BI yang dihadiri langsung oleh Ameriza M Moesa (Kepala Perwakilan BI Banten), Rawindra Ardiansah (Deputi Kepala Perwakilan BI Banten), Juhari (Kepala Tim), dan Claudia Hapsari (Asisten Analis). Penandatanganan kontrak dilakukan di Ruang Rektor Untirta, Gedung Rektorat, Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Rabu, 21 Mei 2025.

Atas dasar kerja sama ini BI dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) siap menyukseskan beberapa program positif di antaranya:
1. Perluasan digitalisasi transaksi pembayaran di area kampus.
2. Sinergi program sosialisasi dan edukasi digitalisasi transaksi pembayaran kepada mahasiswa.
3. Sinergi program pembentukan KKN tematik digitalisasi transaksi.
4. ⁠pembinaan digitalisasi pembayaran UMKM.

Ameriza menuturkan, BI ingin memperluas ekosistem digital dengan melakukan pengembangan nontunai salah satunya adalah dengan melakukan program pelatihan yang sudah dirancang secermat mungkin. “Kita berkolaborasi soal edukasi untuk program pelatihan dan kami ingin mahasiswa-mahasiswa di Untirta jadi agen untuk pejuang-pejuang QRIS. Kemudian kami juga ingin mengimplementasikan soal pembayaran digital yang harapannya potensi-potensi ekonomi bisa berkembang,” tuturnya.

Sementara Prof. Fatah mengatakan, di era digital ini Untirta mendukung kebijakan BI terkait dengan pengembangan pembayaran digital. “Kita sudah mulai pembayaran QRIS di kantin dan kita akan menyosialisasikan kepada setiap perangkat desa salah satunya melalui KKM tematik ini sehingga QRIS ini penggunaannya semakin masif di masyarakat,” kata Prof. Fatah.

Penulis: Hilman, Angga Humas
Foto: Hilman