SERANG — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan dialog publik bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi Dalam Program Pengentasan Kemiskinan Serta Penghapusan Kemiskinan Ekstrem” pada Selasa, 23 April 2025, di Auditorium FISIP Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang. Acara ini menghadirkan Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo Prayitno, sebagai narasumber utama.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Ir. Fatah Sulaiman, ST., MT, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan FISIP, Leo Agustino, Ph.D, Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, serta Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia.
Dalam sambutannya, Prof. Fatah menyambut baik kolaborasi antara perguruan tinggi dan Kementerian Sosial. Ia menegaskan bahwa Untirta siap menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan program-program sosial berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Kami siap berkolaborasi dengan Kementerian Sosial untuk mengentaskan kemiskinan, menjadi kepanjangan tangan dalam menjalankan program-program yang berdampak dan maslahat bagi masyarakat Banten,” tegas Rektor Untirta.
Wamen Agus Jabo dalam pemaparannya menekankan bahwa pengentasan kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif dari masyarakat sipil, dunia akademik, dan sektor swasta. Ia memaparkan sejumlah strategi penghapusan kemiskinan ekstrem, seperti penguatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), pengembangan model kolaboratif “Kampung Anti Miskin”, serta inovasi program Sekolah Rakyat, yang bertujuan memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendidikan berkualitas dan pembentukan karakter.
“Kemiskinan bukan semata soal bantuan sosial, melainkan juga soal kepercayaan, solidaritas, dan keterhubungan sosial. Intervensi menyeluruh dan kolaboratif adalah kunci,” ujar Agus Jabo.
Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, turut memberikan motivasi kepada mahasiswa FISIP untuk terus mengembangkan kepekaan sosial dan ilmu yang mereka pelajari agar bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Saya mengajak seluruh mahasiswa untuk terus belajar dan tetap konsisten dalam memberi dampak bagi masyarakat. Itu adalah investasi sosial jangka panjang yang luar biasa,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi dalam menyelesaikan persoalan sosial yang kompleks seperti kemiskinan ekstrem.
“Saya berharap pemerintah tidak buta dan tidak tuli terhadap realitas kemiskinan ekstrem. Kedatangan Pak Wamen menjadi penguat semangat kita semua untuk bersatu dalam mengatasi persoalan ini,” ungkapnya.
Dialog ini juga memberikan ruang diskusi aktif antara Wamen dan mahasiswa FISIP agar mahasiswa untuk berpikir kritis dan berkontribusi aktif dalam menciptakan solusi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari semua elemen, terutama dalam menjangkau kelompok-kelompok rentan agar mereka mendapatkan akses pendidikan, pemberdayaan, dan kehidupan yang lebih layak.
Penulis : Irfan, Angga Humas
Foto : Irfan