Kepala UPA Perpustakaan Untirta Raih Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari Perpusnas

Diposting pada

Setelah meraih penghargaan ASN Inspiratif dari Kemenpan RB tahun 2021, kini Firman Hadiansyah kembali diganjar penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari Perpusnas RI. Penghargaan ini merupakan wujud dari kepedulian Negara terhadap pegiat literasi, komunitas dan para pustakawan di Tanah Air.

Dedikasi Firman terkait literasi memang sudah tidak diragukan lagi. Sejak 2003, Firman dikenal sebagai relawan Rumah Dunia yang getol menginisiasi pelbagai gerakan literasi. Tidak hanya di Banten, tapi meluas ke beberapa daerah di Indonesia, terutama ketika ia terlibat mendirikan Forum Taman Bacaan Masyarakat yang masih berdiri hingga kini.

Selain itu, ia juga dikenal sebagai dosen PBI FKIP Untirta sejak 2006. Salah satu mata kuliah yang diampu adalah “Pembelajaran Literasi” sehingga para mahasiswanya dikenalkan secara langsung perihal gerakan literasi secara kognitif maupun implementatif.

Sejak diamanahi sebagai Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Untirta, Firman dan para pustakawannya menjadikan perpustakaan kampus terintegrasi dan nyaman untuk dikunjungi. Tidak hanya melayani mahasiswa, Perpustakaan Untirta kini disulap menjadi ruang akademik yang menyesuaikan dengan gaya pengunjungnya. Selain diskusi buku dengan menyelenggarakan Festival Harbukfes, takjarang perpustakaan Untirta juga bekerja sama dengan pelbagai lapisan komunitas untuk mengadakan konser musik bahkan cosplay anime yang sekarang sedang mewabah di kalangan Gen Z. Perpustakaan Untirta juga melakukan kolaborasi dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Jepang agar mahasiswa Untirta bisa mengakses beasiswa ke luar negeri.

Takhanya di kampus, Perpustakaan Untirta juga melakukan kerja sama dengan Kabupaten Serang untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Bahkan Perpustakaan Untirta di dalam programnya di tahun ini, langsung datang ke desa-desa untuk terlibat secara aktif di dalam mendampingi perpustakaan desa.

“Walaupun kita berada di kampus, justru kita harus terlibat dalam problematika publik. Masyarakat akademik tidak boleh diam di menara gading,” ujar Firman.

Terkait dengan penghargaan yang diraihnya, Firman menjelaskan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi yang menjadi pemantik agar lebih eksploratif dan bersemangat dalam kegiatan literasi. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Perpusnas yang sudah mengapresiasi kerja-kerja literasi yang panjang ini. Juga kepada Rektor Untirta, Prof Fatah Sulaiman yang memberikan kesempatan bagi saya dalam memberikan pelayanan bagi mahasiswa dan masyarakat. Terakhir, saya berterima kasih kepada pegiat literasi di Indonesia dan rekan-rekan pustakawan di Untirta yang sudah ikut terlibat dan mewujudkan ide-ide yang kita eksplorasi bersama,” pungkasnya.


Penulis: UPA Perpustakaan/Hilman/Angga Humas
Foto: UPA Perpustakaan Untirta