SERANG-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan kegiatan ‘Studium Generale; Indonesia di Tengah Geopoltiik yang berubah’ dengan mendatangkan Pakar Pemikiran Geopolitik Soekarno Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M., Bonnie Triyana, Asep Rahmatullah, dan Influencer Nisa Diniyati, S.Pd., di Ruang Serbaguna FISIP, Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Kamis 19 September 2024.
Teguh Aris Munandar, M.A.P., selaku Ketua Pelaksana mengatakan, studium Generale ini merupakan kuliah umum dimana gagasan dan ide didiskusikan dan diperdebatkan.
“Kita sudah banyak mengalami rangkaian kegiatan, dan terima kasih atas partisipasi semuanya dan kami mengangkat tema ini karena kita tahu dampak konflik yang ada di dunia, Indonesia juga terkena dampaknya,” kata Teguh.
Sementara Hasto dalam paparannya menjelaskan, Sultan Ageng Tirtayasa sudah punya pemikiran visioner dengan memanfaatkan Banten sebagai geostrategis dengan mengirimkan duta Banten ke Inggris yang kemudian menimbulkan ancaman bagi VOC sehingga dalam konteks geopolitik seluruh pandangan geopolitik harus dapat dipahami oleh mahasiswa Untirta.
“Tahun 2023 Arab Saudi menjadi lebih aktif dalam geopolitik di Temur Tengah dengan mempertemukan Iran dan China. Jadi dengan berbagai kejadian di dunia memiliki implikasi terhadap sosial dan ekonomi di negeri kita,” jelas Hasto.
Ia menjelaskan bagaimana Indonesia pernah berperan dalam geopolitik pada masa lalu dengan mengadakan konferensi Asia Afrika dan peristiwa sejarah lainnya yang harus terus digaungkan sehingga Indonesia menjadi negara yang mampu berperan dalam politik dunia.
Dekan FISIP Untirta Leo Agustino, Ph.D., mengamini hal tersebut, ditambah dengan letak Indonesia yang strategis maka Indonesia mau tidak mau harus berupaya berperan dalam geopolitik ini karena letak Indonesia yang berada di semenanjung Asia Pasifik menurutnya menjadi perhatian dunia sejak dahulu kala.
Penulis: Hilman/Angga Humas
Foto: Hilman