SERANG-Untirta melakukan Evaluasi Peneriman Mahasiswa Baru Jalur SMM PTN Barat Tahun 2024 di Hotel Aston, Kota Serang, Selasa (17/9/2024). Hadir dalam kegiatan ini Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusmana, Ir., M.P., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Prof. Dr. Alfirano, ST., MT., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama H. Tubagus Bahtera Rohimudin, S.E., M.Si., Kepala Biro Perencanaan Keuangan dan Umum Deden Hery Hermawan, S.E., M.M., Ketua Tim Adhoc PMB Tri Cahyono, para Dekan dan wakil Dekan, para Kepala bagiam, Ketua Pokja dan tim.
Bahtera menuturkan, ada upaya-upaya gagasan dan saran untuk meminimalisir agar calon mahasiswa yang diterima seluruhnya melakukan registrasi ulang dan menjadi mahasiswa Untirta.
Di sisi lain Deden menyampaikan, penerimaan mahasiswa baru harus terus ‘digas’ apalagi Untirta akan menghadapi proses PTNBH.
“Terkait dengan evaluasi hari ini sangat penting karena menyangkut PNBP dan efeknya sangat siginfikan bagi kita semua,” ujarnya.
“Kita berharap ke depan itu bisa semakin meningkat dan mempertahankan prestasi penerimaan mahasiswa Baru kita,” ujarnya
Dr. Rusmana mengatakan, sistem pembayaran perlu ditingkatkan sehingga tidak ada kesulitan membayar registrasi. “Bagi kita di tahun ke depan kita harus segera susun kebutuhan si calon mahasiswa dan kendalanya terutama soal informasi yang harus terus gencar dilaksanakan,” ungkapnya.
Tri Cahyono menjelaskan, PMB di Untirta direncakan akan menambahkan kuota masing-masing prodi dengan beragam dan beberapa prodi yang sepi peminat akan dimasukkan jalur nasional. “Otomatis akan menambah jumlah registrasi ulang, hanya risikonya jika kuota dikurangi untuk SMM maka Iuran Pengembangan Institusi (IPI) akan berkurang. Ini yang perlu kita rembukkan dan evaluasi,” jelas Tri.
Sementara Rektor menegaskan, ke depan akan dioptimalkan sistem IT, yakni sistem blended yang memanfaatkan sistem teknologi sehingga tidak melulu perlu menghitung lagi rasio jumlah mahasiswa, kelas dan jumlah dosen.
“Makanya untuk MKDU kelas besar, satu auditorium, jadi mata kuliah Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, satu auditorium. PMB yang akan datang, minimal kuota sama dengan jumlahnya dengan tahun ini karena ini sudah keputusan dari Kementerian yakni minimal 7900,” tegasnya.
Penulis: Arif/Angga Humas Untirta
Foto: Arif