Menata Ulang Masa Depan Pendidikan Lewat Seminar Internasional Pendidikan Non Formal UNTIRTA

Diposting pada

Serang, Pendidikan Non Formal, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) menggelar “The 1ST International Conference On Learning Communities (ICLC) dengan tema “Learning Communities : Reimagine the Future of Education”. acara ini dilaksanakan secara Hybrid di ruang Multimedia Gedung Rektorat Lt.1, Kampus Untirta Sindangsari dan juga melalui zoom meering, pada Rabu (28/8).

Hadir dalam acara ini, Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T yang hadir secara daring, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. H. Fadlullah, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Non Formal, Ahmad Fauzi, M.Pd. Kepala Lab. Masyarakat Mengajar, Dadan Darmawan, M.Pd, Pembicara dari Tahilnad, Assoc. Prof. Wirathep Pathumcharoenwatana, Ph.D Sebagai Head of Lifelong Education Departement, Chulangakorn University, Viictor M Alasa, Ph.D, Associate Dean, Learning and Teaching of The College of Humanities and Education, Fiji National University, Prof. Ace Suryadi, M.Sc, Ph.D, Senior Adviser of Education Policy Universitas Pendidikan Indonesia, dan Ila Rosmilawati, Ph.D, Associate Professor in Community Education Untirta , serta para participant dan presenter seminar Internasional yang hadir secara daring maupun luring.

Dalam sambutannya, Dadan Darmawan, M.Pd menyampaikan bahwa ICLC ini untuk mengeksplorasi tren dan tantangan terkini di bidang pendidikan non-formal. “ICLC 2024 will bring together research and case studies from around the world, presented in parallel sessions, with prospective publications” katanya

Seminar Internasional ini dihadiri oleh berbagai Negara yakni Indonesia, Hungaria, Thailand, Myanmar, Fiji dan Australia, dan diikuti oleh berbagai kampus di Indonesia diantaranya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu, Universitas Brawijaya, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Pembangunan Pancabudi, Universiitas Ibnu Khaldun, Universitas Siliwangi, Universitas Islam Lamongan, Universitas Negeri Makasar, Universitas Bina Bangsa, Universitas Negeri yogyakarta, Universitas Cendana, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri padang.

Dekan FKIP, Dr. H. Fadlullah, M.Si. juga menyampaikan terkait pentingnya pendidikan non formal di berbagai sektir kehidupan “Pendidikan non formal adalah sangat fundamental ketika mengalami kemajuan teknologi iunformasi, maka pendidikan keluarga menjadi sangat penting untuk mendampingi anak anak. kedua, kita tidak cukup dengan kualifikan lulus memiliki iajzah S1, S2, S3, tetapi kita akan ditanya apakah kita memiliki sertifikasi kompetensi yang adalah domainnya pendidikan Non Formal” ujarnya

Fadullah juga menyampaikan terkiat pentingnya peran komunitas untuk membangun pendidikan yang berkelanjutan “pentingnya pendidikan dibangun dari kebudayaan, dan yang sangat concern dengan pembangunan kebudayaan adalah komunitas, yang merupakan esensi dari mayrakat belajar yang saat ini digeluti di Pendidikan Non Formal” imbuh Fadullah.

“kita punya cita-cita bersama di seluruh dunia, 17 agenda bersama pembangunan berkelanjutan, ini kesepakatan di seluruh dunia, pembanguan kita harus berbasis komunitas, dan itulah yang menjadi upaya bersama melalui konsep besar pendidikan PNF dalam pendidikan Transformatif” pungkasnya.

Acara Seminar Internasional ini dibuka oleh Rektor dengan menyambut hangat para peserta dan narasumber melalui daring. “welcome to the 1ST International Conference On Learning Communities, I look forward to disscusions insight and collaboration that will immers the needs of academics”

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dari para narasumber baik secara luring maupun daring. (IHS/AAP)