SERANG – Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik kelompok 22 Gelombang II Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan berkelanjutan dan pencegahan bullying. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan pendidikan sebagai upaya membangun masa depan yang lebih baik serta mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (12/08/2024) bertempat di SDN Taritih Desa Balekencana, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang ini dihadiri oleh Kusnendi, S. Pd selaku Kasi peserta didik dan pembangunan karakter pembinaan pendidikan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang yang sekaligus sebagai pemateri, Asep Ismatullah, perangkat Desa Balekencana, Taufikullah, S.Pd kepala sekolah SDN Taritih berserta guru dan wali murid.
Kepala Sekolah SDN Taritih, Taufikullah, S.Pd., mengungkapkan terima kasih dan apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa KKM. Ia berharap masyarakat, khususnya para wali murid, dapat menerapkan informasi dan pengetahuan yang diberikan dalam sosialisasi ini kepada anak-anak mereka.
“Saya ucapkan terima kasih kepada kakak mahasiswa atas inisiasi nya mengadakan kegiatan sosialisasi yang sangat penting ini, Jadi bapak dan ibu disini dapat mengimplemetasikan kepada anak-anaknya”
Pendidikan mengenai pencegahan bullying tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah, tetapi juga memerlukan peran aktif orang tua. Tambahnya
Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Asep Ismatullah menekankan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anti-bullying dan akhlakul karimah. Ismat mengungkapkan dukungan dan keterlibatan orang tua sangat krusial untuk memperkuat nilai-nilai tersebut di rumah.
Ia juga berharap orang tua berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan anak hingga perguruan tinggi, dengan memanfaatkan beasiswa dan bantuan yang disediakan oleh pihak desa.
Menurut Kusnendi S.Pd., keberlanjutan pendidikan sangat penting mengingat Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi, di mana jumlah penduduk produktif sangat banyak jika dibandingkan dengan jumlah usia tidak produktif. Oleh karena itu, diperlukan intervensi pendidikan agar Indonesia dapat mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Mahasiswi fakultas hukum Untirta, Hesti Apriliani yang sekaligus sebagai pemateri mengenai pencegahan bullying, perilaku bullying merupakan salah satu bentuk perilaku yang memiliki dampak yang sangat yang serius bukan hanya berdampak pada Psikis atau mental tetapi juga korban bisa melakukan hal yang tidak diinginkan. Bentuk kekerasan bullying diantaranya bisa melalui fisik, verbal, relasional dan Elektronik.
Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan berkelanjutan dan pencegahan bullying semakin meningkat, sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi generasi mendatang. (MTP/KKM22/AAP)