Himaguseda Ajak Masyarakat Kadukempong Peduli Kesehatan dan Kehidupan Berkelanjutan

Diposting pada

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Himaguseda) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat tentang Pentingnya Kesehatan dan Kehidupan Berkelanjutan”. Kegiatan dilaksanakan pada Senin (22/7) Bertempat di Kampung Sukaresmi, Desa Kadukempong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, kegiatan ini turut menggandeng masyarakat setempat. (31/7)

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan keterampilan hidup masyarakat, memperkuat rasa kepedulian, mengembangan kreativitas, serta memberikan edukasi dan menyebarkan informasi kepada masyarakat.

Ketua Pelaksana, Afni Aulia Rahma, mengungkapkan rasa berkesan saat melihat respon dan antusias masyarakat terhadap kegiatan yang diadakan sehingga hal tersebut dapat membantu untuk menyukseskan program pengabdian ini. 

“Pengalaman yang paling berkesan adalah saat melihat respon masyarakat yang sangat baik di setiap kegiatan yang diadakan,” ungkapnya.

Lewat kegiatan ini, Afni memilih Desa Kadukempong dikarenakan desa tersebut direkomendasikan oleh warga setempat dan adanya kesinambungan dengan program yang diusung.

“Desa Kadukempong merupakan desa yang direkomendasikan oleh warga setempat kepada kami dan alasan kami tertarik dengan desa tersebut dikarenakan adanya kecocokan antara masyarakat desa dengan tema dan program yang kami angkat yaitu mengenai Pemberdayaan Masyarakat tentang Pentingnya Kesehatan dan Kehidupan Berkelanjutan,” harapnya.

Strategi yang digunakan sebagai langkah awal pendekatan kepada masyarakat yaitu dengan berkolaborasi dengan masyarakat sekitar. Langkah ini diikuti oleh pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya, yang dibutuhkan dengan kebutuhan dan kondisi warga setempat. 

“Penerapan yang digunakan untuk melibatkan masyarakat dengan cara melalui pendekatan sebagai langkah awal, lalu dengan mengadakan program dan kegiatan yang sebelumnya sudah dirancang serta berkolaborasi dengan tokoh masyarakat setempat,” ungkap Afni.

Sosialisasi dan program yang diadakan selama pengabdian mencakup mengajar di Sekolah Dasar, pojok literasi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh Puskesmas Padarincang serta pemilahan sampah. Sedangkan, pelatihan yang diberikan meliputi pembuatan lilin dari minyak jelantah dan pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick dan berbagai macam perlombaan.

Sumber: Dok. Pribadi

“Kami memiliki beberapa program di antaranya mengajar di SD, sosialisasi pemilahan sampah, sosialisasi PHBS oleh Puskesmas Padarincang, workshop pembuatan lilin dari minyak jelantah, ecobrick, perlombaan serta pojok literasi dengan beberapa muatan kegiatan di dalamnya yang membantu untuk meningkatkan life skill masyarakat,” jelas Afni.

Setiap dalam suatu pelaksanaan kegiatan tentunya terdapat faktor penghambat yang mengakibatkan berbagai tantangan dan kendala terjadi. Untuk menyelesaikan beberapa masalah yang ada dengan cara penerapan sifat fleksibel dan adaptif. Dengan cara tersebut agar perpindahan tongkat estafet dari satu generasi ke generasi berikutnya dapat berkomitmen pada program-program yang sudah direncanakan. 

“Kami terus berupaya untuk menerapkan sifat fleksibel dan adaptif sehingga kami selalu siap dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi di lapangan, maka dengan hal tersebut tidak menjadi alasan untuk kami terus menjalankan program kegiatan yang ada di dalam Himaguseda mengabdi,” jelas Afni.

Adapun untuk mengevaluasi keberhasilan program pengabdian ini, tentunya dengan menetapkan indikator keberhasilan yang diharapkan sebelum hari pelaksanaan, indikator-indikator ini mencakup pencapaian tujuan pengabdian, tingkat partisipasi masyarakat, serta dampak positif yang dirasakan oleh warga.

“Kami berharap masyarakat dapat mengambil pelajaran serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dari setiap program yang kami bawa salah satunya membuat program pojok literasi. Kami juga sangat berharap untuk program pojok literasi yang kami tinggalkan di desa Kadukempong ini dapat terus aktif dan menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk memperoleh ilmu,” sambung Afni.

Afni selaku Ketua Pelaksana juga turut memberi sanggahan saran penting bagi individu atau kelompok yang ingin melaksanakan kegiatan pengabdian. Saran ini bertujuan agar program pengabdian berjalan dengan efektif dan sukses. Dengan demikian, saran tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.

Sumber: Dok. Pribadi

“Saran kami adalah untuk melakukan riset awal agar mengetahui kebutuhan desa agar program yang akan dibawakan merupakan program yang dibutuhkan masyarakat setempat sehingga masyarakat dapat antusias untuk mengikuti program tersebut,” ucapnya.

Salah satu panitia, Yanti Mulyani, memberikan tanggapan terhadap kegiatan pengabdian ini serta mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak yang telah terlibat sehingga kegiatan pengabdian berjalan lancar.

“Saya sangat terkesan dan bersyukur atas sambutan hangat dan juga antusias warga selama Himaguseda mengabdi berlangsung. Saya merasakan keakraban dan kehangatan yang membuat saya merasa seperti bagian dari keluarga besar di sana. Warga di sana sangat berpartisipasi aktif dan mendukung acara kami, hal tersebut memotivasi kami untuk memberikan yang terbaik serta memperkuat hubungan antara warga dengan panitia Himaguseda Mengabdi. Ini merupakan pengalaman berharga bagi saya dan rekan-rekan,” ungkapnya.

Ketua umum Himaguseda, Muhammad Abid, memberikan harapan terkait kegiatan pengabdian ini. Dengan harapan program ini dapat berkelanjutan dan terus memberi manfaat bagi warga.

“Pesannya, semoga pengabdian kedepannya bisa lebih baik lagi, dan dapat memajukan desa yang diabdikan. Sehingga himaguseda terus dapat memberikan manfaat-manfaat kepada masyarakat sekitar, sekaligus menunaikan Tri Dharma Perguruan tinggi point ke 3, yakni pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya. (RHF/IHS/AAP)