Serang – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan Workshop Pengelolaan Jurnal Nasional Terakreditasi dan Jurnal Internasional Bereputasi. Acara ini diadakan di Ruang Student Center 1 Untirta Sindang Sari pada hari Kamis (27/6).
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Meutia, S.E., M.P., Kepala LPPM Untirta; R. Ahmad Zaky El Islami, Ph.D., Kepala Pusat Pengelola Hibah Eksternal, Internal, dan Publikasi Ilmiah, yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana acara; Prof. Dr. Parmin, M.Pd., narasumber dari Universitas Negeri Semarang; Dr. H. Juhji, M.Pd., moderator dari Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten; serta para peserta workshop yang terdiri dari pengelola jurnal.
Acara dimulai dengan laporan dari ketua pelaksana workshop, R. Ahmad Zaky El Islami, Ph.D., yang kemudian diikuti oleh sambutan pembuka dari ketua LPPM, Prof. Dr. Meutia, S.E., M.P. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Meutia menyatakan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan Jurnal Nasional Terakreditasi dan Jurnal Internasional Bereputasi. Ia berharap melalui workshop ini, jurnal-jurnal yang dikelola dapat berkembang menjadi jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. “Semoga dengan diadakannya workshop ini jurnal-jurnal kita nanti dapat berkembang menjadi jurnal nasional yang terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi yang dipandu oleh moderator Dr. H. Juhji, M.Pd. Sesi ini menghadirkan Prof. Dr. Parmin, M.Pd., sebagai pemateri utama. Prof. Parmin memulai dengan diskusi yang mencakup berbagai aspek krusial dalam pengelolaan jurnal ilmiah. Ia membahas kebijakan akreditasi jurnal ilmiah secara rinci, memberikan wawasan mengenai standar dan prosedur yang harus dipenuhi agar jurnal dapat mencapai status terakreditasi. Selain itu, Prof. Parmin menyoroti peran penting yang dimainkan oleh editor in chief, editor, dan reviewer dalam mempertahankan reputasi jurnal internasional.
Sesi materi diakhiri dengan pembukaan sesi tanya jawab, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berinteraksi langsung dengan pemateri. Dalam sesi ini, peserta dapat mengajukan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan, serta mendiskusikan tantangan dan pengalaman mereka dalam mengelola jurnal. (MAS/AAP)