Prodi Doktor Pendidikan Untirta Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

Diposting pada

(Bagian dari Pengabdian Masyarakat)

LEBAK, – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Pendidikan Konsentrasi Manajemen Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten menggelar pengabdian kepada masyarakat berupa workshop implementasi Kurikulum Merdeka kepada puluhan guru SLTP di wilayah Kabupaten Lebak di SMPN 2 Rangkasbitung, pada Jumat (21/6/2024). Kegiatan tetsebut merupakan bagian dari implementasi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) yakni pengabdian masyarakat.

 

Hadir dalam kegiatan tersebut Dosen pengampu Mata Kuliah Analisis Kebijakan Pendidikan Cucu Atikah, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan (Kabid PKBS Dindik) Lebak, Hidayatullah, Kepala SMPN 2 Rangkasbitung Haryanto dan para peserta yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMP di wilayah Kabupaten Lebak.

 

Ketua Pelaksana yang juga mahasiswa S3 Doktor Ilmu Pendidikan Untirta, Usep Saepul Anwar mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu pemenuhan Mata Kuliah Analisis Kebijakan Pendidikan yang diimplementasikan dalam bentuk sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka.

 

“Pengabdian ini rutin dilakukan oleh angkatan mahasiswa konsentrasi Manajemen Pendidikan dengan Mata Kuliah Analisis Kebijakan Pendidikan,” ujar Usep, sambil memperkenalkan latar belajang 12 mahasiswa Doktor Ilmu Pendidikan konsentrasi Manajemen Pendidikan Untirta.

 

Dosen Pengampu Mata Kuliah Analisis Kebijakan Pendidikan Cucu Atikah mengatakan, workshop implementasi Kurikulum Merdeka ini merupakan rangkaian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkaitan dengan pengabdian ke masyarakat, karena yang berkaitan dengan pendidikan dan penelitian sudah dilaksanakan mulai dari perkuliahan dan penulisan artikel ilmiah.

 

“Amanat dari Per-Undang-Undangan juga harus melibatkan masyarakat. Workhsop ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait implementasi Kurikulum Merdeka khususnya di SMP di wilayah Lebak,” kata cucu.

 

Dikatakan Cucu, kurikulum selalu berganti bukan berarti semuanya berubah, melainkan substansinya masih sama. Oleh karena itu, harus dipahami oleh satuan pendidikan yang menjadi objek kebijakan tersebut secara komprehensif.

 

“Kami ucapkan terimakasih juga kepada pihak SMPN 2 Rangkasbitung yang sudah berkenan menyediakan tempat untuk kegiatan ini,” ucapnya.

 

Kepala SMPN 2 Rangkasbitung Haryanto mengaku bangga sekolahnya dijadikan tempat untuk kegiatan program pengabdian kepada masyarakat terutama workshop Kurikulum Merdeka. Ia berharap ke depan sekolah ikut terlibat lagi.

 

“Di Lebak baru sebagain kecil SMP yang menjadi sekolah penggerak. Setiap sekolah sekarang harus mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Alhamdulilah kami juga melakukan kebijakan itu,” tuturnya.

 

Kabid PKBS Dindik Lebak Hidayatullah menyatakan, workshop implementasi Kurikulum Merdeka ini akan menambah wawasan bagi para guru SMP di wilayah Kabupaten Lebak. Ia berharap para peserta yang mengikuti kegiatan itu mengimplementasikan materi yang sudah diberikan ke setiap sekolahnya masing-masing.

 

“Terimakasih para guru yang telah meluangkan waktu. Ini merupakan tempat untuk pengabdian masyarakat. Kegiatan seperti ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan di wilayah Lebak karena yang pertama dilakukan dengan segmen yang berbeda di wilayah Citorek, Gunung Luhur. Pokoknya kami menyambut baik,” tukasnya.

 

Seperti diketahui, narasumber implementasi Kurikulum Merdeka juga disampaikan oleh mahasiswa Doktor Ilmu Pendidikan yakni Satiri dan Abdul Karim. Sedangkan 12 mahasiswa S3 Doktor Ilmu Pendidikan yang melaksanakan kegiatan tersebut diantaranya Abdul Karim, Agus Suherman, Ahmadi, Ida Dahlia, Mawardi Nurullah, Puput Puspito Rini, Reni Apriyani, Satiri, Usep Saepul Anwar, Vera Maria, Yadi Heryadi dan Yudi Firmansyah. (***)