Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik PTMGRMD di bawah LLDIKTI Wilayah 4 telah berhasil menyelesaikan tugas mereka dengan gemilang. Prestasi luar biasa ini ditandai dengan masuknya salah satu mahasiswa Untirta ke dalam nominasi 10 Mahasiswa Terinovasi dalam pembuatan One Village One Product (OVOP).
Keberhasilan ini semakin istimewa dengan adanya penyerahan produk OVOP kepada Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, oleh mahasiswa Untirta. Penyerahan produk tersebut dilakukan dalam sebuah acara resmi yang dihadiri oleh para pejabat daerah, dosen pembimbing, serta perwakilan mahasiswa dari 142 Perguruan Tinggi. Produk OVOP yang diserahkan merupakan hasil kerja keras dan inovasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi lokal desa, yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalam kegiatan KKN Tematik PTMGRMD ini, para mahasiswa tidak hanya fokus pada pengembangan OVOP, tetapi juga berhasil menyelesaikan lima Key Performance Indicators (KPI) yang diarahkan oleh LLDIKTI Wilayah 4 dan Pemerintah Daerah Sumedang. Kelima KPI tersebut adalah:
- Literasi Masyarakat Miskin: Dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat miskin, mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik PTMGRMD di bawah LLDIKTI Wilayah 4 mengadakan serangkaian kegiatan edukatif dan pelatihan keterampilan. Mereka tidak hanya memberikan akses kepada pengetahuan baru, tetapi juga mengarahkan minat usaha dan karier masyarakat melalui program Teras Hejo yang didukung oleh desa dan pemerintahan setempat. Dengan kreativitas dan bantuan yang diberikan, mahasiswa tidak hanya memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi, tetapi juga membantu masyarakat membangun solusi berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
- New Zero Stunting: Dalam menghadapi masalah stunting yang mempengaruhi kesehatan generasi masa depan, mahasiswa KKN berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lokal untuk menanggulangi stunting di Sumedang. Mereka menyelenggarakan program edukasi gizi yang mencakup pemberian pakan tambahan (PMT) telur dan nugget lele, serta memberikan bimbingan dan pemantauan intensif kepada ibu hamil dan anak stunting. Melalui pendekatan ini, mereka tidak hanya bertujuan untuk menekan angka stunting, tetapi juga memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perawatan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
- Pusat Kesejahteraan Sosial: Mahasiswa juga mendirikan dan mengelola Pusat Kesejahteraan Sosial yang bertujuan menyediakan layanan bantuan sosial, konseling, dan pelatihan kerja. Dengan memperbaiki sistem pelayanan yang optimal dan melakukan pendataan menyeluruh terhadap masyarakat, mereka berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Pusat ini menjadi tempat yang tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga menjadi pusat inisiatif yang berkelanjutan untuk kesejahteraan sosial di wilayah tersebut.
- One Village One Product (OVOP): Salah satu fokus utama KKN adalah pengembangan One Village One Product (OVOP), di mana mahasiswa melakukan riset dan pengembangan produk unggulan dari desa. Contohnya adalah pengembangan nugget lele dan kripik lele murni dari daging lele, tanpa campuran tulang atau kulit, yang merupakan ide inovatif dari mahasiswa. Mereka tidak hanya menciptakan produk baru, tetapi juga memberikan pelatihan pemasaran dan strategi promosi agar produk ini dapat dikenal dan diminati lebih luas, membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi desa.
- Program Inovasi Kampus: Mahasiswa juga memperkenalkan berbagai inovasi yang dikembangkan di kampus mereka kepada masyarakat setempat. Inisiatif ini mencakup penerapan teknologi tepat guna seperti pembuatan pupuk cair organik dari limbah air lele, serta pengembangan aplikasi berbasis komunitas untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat. Melalui program ini, mereka tidak hanya berbagi pengetahuan dan teknologi terkini, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan inovatif dalam kehidupan sehari-hari.
Agenda ini pun didukung penuh oleh civitas akademik UNTIRTA, termasuk Rektor UNTIRTA, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST.,MT., Ketua LPPM UNTIRTA, Prof. Dr. Meutia, S.E., M.P., Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Kebijakan Publik, Hukum, Ilmu Sosial dan E-Government, Dr. Rani Sri Agustina, S.H., M.H., Kepala Pusat Penelitian Ekonomi Kreatif, Sosial Media dan Pemasaran Digital, Yeni Januarsi, SE.A.k., M.Sc., Ph.D., serta Mukhtar, S.Si., M.Pd., Ph.D selaku dosen pembimbing lapangan.
Prof. Dr. Meutia, Ketua LPPM UNTIRTA, menambahkan, “Kegiatan KKN ini sejalan dengan visi dan misi LPPM untuk memajukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kami akan terus mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan yang membawa perubahan nyata di masyarakat.”
Mukhtar, S.Si., M.Pd., Ph.D., dosen pembimbing lapangan, menyimpulkan, “Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi semua pihak. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi kegiatan KKN berikutnya dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat.”
Nijar Nazwar Mulyana, seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Sosiologi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dan sebagai ketua delegasi dalam KKN Tematik PTMGRMD, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian gemilang timnya. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya keras dan kolaborasi yang kuat antara anggota tim, serta dukungan yang diberikan oleh LLDIKTI Wilayah 4 dan Pemerintah Daerah Sumedang. Salah satu pencapaian yang paling membanggakan adalah masuknya salah satu mahasiswa Untirta dalam nominasi 10 Mahasiswa Terinovasi melalui program One Village One Product (OVOP). Nijar menyoroti pentingnya lima KPI yang telah dicapai, seperti peningkatan literasi masyarakat miskin ekstrim, New Zero Stunting, Pusat Kesejahteraan Sosial, One Village One Product , dan Program inovasi kampus.
Dalam pernyataannya, Nijar juga menegaskan bahwa setiap program yang dijalankan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Sumedang Khususnya di desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Tetapi juga meningkatkan pemahaman serta keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan di lapangan. Dengan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, seperti memberikan pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, Nijar berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu, ia juga mendorong agar kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat terus ditingkatkan untuk mencapai dampak yang lebih besar dan berkelanjutan dalam memajukan kesejahteraan bersama.
Selain itu, Nijar berharap bahwa capaian ini tidak hanya menjadi momentum kebanggaan bagi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, tetapi juga memotivasi untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif yang lebih besar lagi bagi pembangunan masyarakat di masa yang akan datang.