Serang-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengadakan Research Collaboration bersama dengan Monash University pada hari Kamis, 16 Mei 2024 di Ruang Rapat Besar Gedung Rektorat lt.4 Kampus Untirta, Sindangsari Kab. Serang.
Hadir dalam acara ini Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusmana, Ir., MP., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Agus Sjafari, M.Si., Professor and Vice-President Research Monash University Alex Lechner, Professor of Urban Design, Stephen Cairns dan tim, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bappeda Banten Didi Hadiyatna, Fungsional Peneliti Iwan Budiawan, Kepala Lembaga dan Penelitian Kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Dr. Meutia, S.E.,M.P. dan tim, difasilitasi oleh Kepala LCIO Untirta Dr. Udi Samanhudi dan tim.
Dalam pidato pembuka yang disampaikan oleh Rektor Untirta, beliau menyampaikan kehadiran acara diskusi ini merupakan awal yang berharga bagi kolaborasi antara Untirta dengan Monash University. “We are committed to fostering our culture of excellent research collaborative and eager to do collaborate to the world including Monash University,” simpulnya.
Kemudian disambung dengan ucapan terima kasih kepada Monash University dari Kepala Lembaga dan Penelitian Kepada Masyarakat (LPPM). Beliau berharap kolaborasi ini dapat berjalan sampai masa depan nanti. Beliau juga menampilkan video profil dari LPPM Untirta sebagai bentuk perkenalan. Para partisipan juga diperkenankan untuk makan makanan dan minuman yang telah sediakan sebagai bentuk jamuan untuk menyambut kehadiran tim peneliti Monash University.
Alex Lechner dalam presentasinya menyampaikan strategi penelitian Monash University dan Indonesia serta menyampaikan prioritas tema penelitian yang membahas tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dirincikan ke dalam 3 poin yaitu Urban Transformation, Digital Societies dan Inclusive Communities.
Adapun Stephen Cairns dalam presentasinya menyampaikan ide dan gagasan terkait dengan konsep Banten Mosaic Living Lab, sebuah konsep desain tata ruang yang menggunakan Mosaic Settlement Systems Concept yang menggunakan beberapa pendekatan: science-based, transdisciplinary & cross-sectoral, translational, design driven, collaborative, dan action on the ground. Beliau juga mengklasifikasikan beberapa daerah di Banten yang memiliki potensi untuk dikembangkan konsep Mosaic Living Lab.(GWN/TMA/AAP)