BSSN – UPA TIK Untirta Kolaborasi Adakan Workshop Perkuat Cyber Security di Lingkungan Institusi Pendidikan

Diposting pada

Serang, – Cyber Security Workshop di sektor pendidikan yang digagas oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Unit Penunjang Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPA TIK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dilaksanakan pada hari Rabu pagi (28/02) di ruang Multimedia lt. 1 Gedung Rektorat kampus Untirta Sindangsari. Hadir dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman selaku Rektor Untirta, Dr. Sulistyo, S.Si., ST., M.Si selaku Deputi bidang keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN, Prof. Dr. Alfirano selaku Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi, Kepala UPA TIK Untirta Anis Fuad, M.Si beserta tim, Kepala UPA Pusat Informasi dan Layanan Komunikasi Ketua TIK dari seluruh Perguruan Tinggi (PT) yang tergabung dalam Forum BKS PTN – Barat, Plt. Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia Adi Himawan, S.Sos, M.M, Kepala TIK di wilayah Banten dan para peserta Cyber Security Workshop Sektor Pendidikan Tahun 2024 serta tamu undangan lainnya.

Kegiatan ini diapresiasi oleh Rektor Untirta, menurutnya komitmen kerjasama yang terjalin antara Untirta dan BSSN sangat mendukung visi Untirta. “Kampus yang sehat harus dibuat nyaman dan aman. Untirta memiliki ribuan mahasiswa dan pegawai yang mana databasenya harus kita jaga” Ucap beliau. Beliau menyampaikan komitmennya bahwa Untirta di Wilayah Banten siap menjadi perpanjangan tangan BSSN untuk upgrading seluruh informasi terkait sistem Cyber Security khususnya di wilayah Provinsi Banten. “Cyber Security ini sangat penting terutama bagaimana memberikan kenyamanan layanan digital khususnya di sektor pendidikan. Bagi Untirta ini menjadi program yang sangat prioritas ditahun ini” Ucap beliau.

Dr. Sulistyo juga turut menyampaikan terimakasihnya kepada Untirta atas kolaborasi bersama membangun ekosistem keamanan cyber Indonesia khususnya sektor Pendidikan. “tugas dan tanggung jawab BSSN adalah membantu pemerintah dalam menjalankan tugas pemerintahan dalam keamanan ciber dan sejenisnya” ucap beliau. Beliau juga menyampaikan bahwa menjadi hal penting bagi BSSN mempersiapkan SDM yang mengerti SOP dan tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi ransomware. “Dari ransomware bisa menjalar kemana kemana, dari satu device ke device lainnya sehingga perlu kita bekali bagaimana mitigasinya” ucap beliau. Beliau juga menyampaikan bahwa selama tiga tahun ini sektor pendidikan sering kali terjadi anomali trafik yang disebabkan oleh malware. Anomali ini disebabkan oleh dua hal utama yaitu banyaknya penggunaan software bajakan dan aplikasi atau sistem operasi yang digunakan lisensinya sudah kadaluarsa. Menurutnya hal ini sangat berbahaya karena memberikan celah terjadinya serangan oleh ransomware.

Kegiatan ini diagendakan selama dua hari yaitu tanggal 28 dan 29 Februari 2024 dengan bahasan materi yaitu Protection & detection system to increase the security, Analyze attack & root cause of incident dan Incident handling drilltest. (PPVA/AAP)