SERANG-Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bersama dengan Asosisasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) dan Untirta melakukan kegiatan Kolaborasi inklusif pengusaha Indonesia (Kipas) dengan mengundang ibu-ibu dari sekitar Kota Serang, Selasa, 17 Oktober 2023, di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang. Kegiatan ini merupakan inisiatif seluruh pengusaha yang tergabung dalam Apindo dalam mengatasi isu stunting di Indonesia. Stunting ini merupakan isu strategis yang harus sgeera diatasi di Indonesia selain memengaruhi fisik anak-anak stuning juga memiliki dampak jangka Panjang pada fungsi intelektualitas dan produktivitas di generasi yang akan datang. Apindo berkomitmen untuk berkontribusi dalam masalah stunting bersama dengan Ilmu Kedokteran Untirta.
Kegiatan ini ditujukan mengatasi masalah stunting dengan melaksanakan ‘pilot project’ yang menyasar di kota/kabupaten seperti Kabupaten Bogor, Kota Serang dan Kabupaten Purbalingga dengan target penerima manfaat 3600 orang dan khusus Kota Serang yang menjadi lokasi kunjungan memiliki lebih dari 750 penerima manfaat.
Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., mengatakan, Untirta salah satu tim pengentasan stunting bersama dengan Dinas Kesehatan dan ini merupakan amanah dari Pak Jokowi pada saat meresmikan kampus Untirta bahwa Untirta harus menjadi menara air yang konsepnya adalah memiliki visi healthy, smart and green campus, kampus yang berwawasan lingkungan.
“Memberikan manfaat, memberikan kecerdasan, membangun peradaban khususnya bagi sekitar Banten oleh karenanya ibu-ibu dihadirkan dengan membawa anak-anaknya supaya semangat nanti anak-anak sehat dan nanti anak-anaknya kuliah di Untirta.
Ketua Umum AIPGI Prof. Dr. Hardinsyah mengungkapkan, kegiatan sudah bergulir sebelumnya dengan pendataan, pemberian makanan dan pelatihan masak, edukasi gizi dan peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan. “Kita harapkan tenataga kesehatan ini meningkat kapasitasnya dan bisa menjalankan program ini selanjutnya,” ungkapnya.
Ketua Apindo Shinta W. Kamdani menyampaikan 1000 pengusaha bergontong royong untuk cegah stunting dan ini merupakan realisasinya. “Jadi Apindo ini tidak Cuma ngomong-ngomong dan ini merupakan realisasinya. Kita gak main-main dan merupakan realisasi komitmen. Pengusaha membawa sumber dana dari kreativitas yang besar dalam penyesaian masalah, memiliki akses teknologi informasi yang bisa menciptakan program untuk mencegah stunting dan punya akses ke pasar,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat harus sehat dan pintar, kalau dia tidak sehat maka akan susah dalam pertumbuhan kecerdasan otaknya. Sementara Indonesia jika ingin menjadi negara maju rata-rata harus sehat, pintar dan minimal pendapatan penduduknya di atas rata-rata 15 juta perbulan. “Jadi kita berdoa mudah-mudahan sampai tahun 2030 nanti kita punya Menkes, Menteri Pendidikan, dan Presiden yang benar karena kalau engga, tidak mungkin bisa (mencapai negara maju-red), dosa kita ke anak-cucu kita karena nanti mereka akan hidup di negara menengah dan tidak bisa jadi negara maju. Sehat itu bapak, ibu penting sehingga bisa menjadi pintar,” ungkapnya.(HI/AAP/VDF)