Gula Aren Pandeglang Jadi Produk Unggulan Kedaireka Untirta

Diposting pada

Serang,’LPPM Untirta melakukan ekspos produk gula aren sebagai bagian dari implementasi hilirisasi riset dengan tema, ‘Hilirisasi Purwarupa Produk Minuman Berbasis Gula Aren dari Pandeglang-Banten sebagai Inovasi Pangan Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan’. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Convention Hall gedung Rektorat Lt.1, Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, Kamis (22/12/2022). Hadir dalam kegiatan ini Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T, Ketua LPPM Dr. Rusmana, Ir., M.P., Sekretaris LPPM Prof. Dr. Yeyen Maryana, Dra., M.Si.(Ketuplak),para Korpus dan Korpuslit LPPM, Mitra ABM, Mitra Arenta, Tim PUI PT Inovasi Pangan Lokal Untirta, Tim PUI IsDB, Koordinator LPPM dan sivitas akademika Untirta lainnya.

Ekspos ini bekerja sama dengan PT ABM dan Koperasi Arenta yang dimana produk gula aren dari Pandeglang ini bisa menjadi ciri khas lokal yang mampu menarik perhatian pengunjung dari luar Banten.

Ketua Pelaksana / Penelitian pada Ekspos Produk, Prof. Yeyen mengatakan, produk yang dihasilkan Kedaireka ini adalah gula aren beras kecur, gula aren jahe sari kedelai, gula aren sari kacang hijau, dan yang exsisting adalah gula aren jahe, gula aren temulawak dan kunyit.

“Sekilas kami sampaikan proses produksinya dilaksanakan di Arenta sana, di Munjul, mulai dari pencampuran, pemasakan dan pengeringan. Saya dan tim ikut membantu prosesnya dan berkali-kali produksinya. Alhamdulillah kita mendapatkan rasa dan tekstur yang kita inginkan,” katanya.

“Setelah diproduksi kita serahkan ke mitra kedua untuk dikomersialisasi dan kita berhenti di penelitiannya saja,” paparnya.

Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., mengatakan, produk sudah sangat layak dipasarkan ke luar negeri mengingat gula aren adalah sebuah keistimewaan yang jarang dimiliki oleh bangsa lain.

“Kalau perlu produk tadi itu muncul khasiatnya, misal aren beras kencur dengan khasiatnya yang luar biasa bagi tubuh. supaya ada nilai tambahnya di pasar. Saya minta logo Untirta juga jangan terlalu kecil karena buat kita ekspos ke luar negeri,” katanya.

Rektor berharap produk ini bisa jadi cinderamata dan bisa jadi produk yang bisa dipasarkan kepada tamu yang datang ke Untirta khsususnya dan Banten pada umumnya.

Sementara Ketua LPPM mengungkapkan, ini merupakan buah dari kebijakan Rektor yang peduli akan penelitian produk yang berbasis pangan lokal.

“Ini menjadi kebaikan bagi kita dan produk ini luar biasa dengan istilah matching fund pada program Kedaireka di tahun 2022 ini. Untuk dosen kita Insaa Allah bisa berkembang lagi dan apa yang dicanangkan oleh Pak Rektor ini sudah mulai terlihat (manfaatnya-red),” ungkapnya.(TMA/AAP/VDF)