Produk Digitalisasi Pemotongan Ayam Bergerak Halal Yang Menjadi Inovasi & Hilirisasi Riset Tim Kedaireka Untirta

Diposting pada

SERANG – Tim Kedaireka Untirta yang digawangi oleh Dr.-Ing. M Iman Santoso, M.Sc.  menggelar Kick off Meeting Program Kedaireka Mobile Poultry Slaugterhouse Halal (MPSH) di hotel  Puri Kayana pada Rabu (24/08/22) sukses mencuri perhatian mitra kerja sama Kedaireka. Dengan menggandeng empat fakultas yang ada di Untirta yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi untuk survey pasar, Fakultas Hukum untuk regulasi dan izin halal dan tentunya fakulas Pertanian.

Dalam acara tersebut dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian  dan Hilirasasi Riset Untirta, Dr. H. Agus Sjafari, Sos., M.Si, Ketua tim Kedaireka Dr. Iman Santoso, narasumber Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten H. Babar Suharso. ST, MT dan Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Banten KH. Imaduddin Utsman.

Kedaireka ini akan fokus terhadap MPSH dan pengembangan digitalisasi Agrohub. Tujuan diadakan Kick Off Meeting ini  menurut Iman guna konsolidasi internal, termasuk masukan dari MUI untuk teknis pemotongan ayam yang halal seperti apa, apakah boleh menggunakan mesin atau menggunakan mesin Juru Sembelih Halal (Juleha). Untirta juga sebelumnya sudah mengadakan MoU dengan Juleha.

Dijelaskannya bahwa dalam waktu empat bulan ke depan timnya akan membuat truk pemotong ayam bergerak disiapkan pula aplikasinya. Para mitra peternak akan diundang dan perwakilan Sumber Daya Manusia dari Fakultas. Tim Kedaireka telah menyiapkan desain bersama vendor akan merealisasikan alat pemotongan ini. Secara simbolis serah terima dokumen dan rencana kerja untuk e-commerce telah disiapkan.

Warek Bidang Akademik, Pengabdian, Inovasi dan Hilirasasi Riset, Dr. H. Agus Sjafari, Sos., M.Si Untirta menyambut baik langkah dari Tim Kedaireka yang dikomandoi oleh Iman Santoso  akan penerapan teknologi digital pada mobile poultry slaughterhouse halal ini sesuatu yang baru ditawarkan. “Pemotongan ayam bergerak secara halal ini yang ditawarkan kepada peternak se Banten ini akan sangat membantu. Saya berterima kasih kepada PT Agrobisnis Banten yang beberapa tahun ini bermitra dengan Untirta” katanya. Dalam program ini menurut Agus, meskipun kaitannya dengan pemotongan ayam, namun secara syar’i harus benar. Sebab itu hadir perwakilan dari MUI Banten Kyai Imaduddin, sangat dibutuhkan masukannnya juga dari peserta kick off meeting sebelum kegiatan dari program ini dimulai dari hulu ke riset membutuhkan banyak masukan dari segi teknis, kehalalan, distribusi, pemasaran dan sebagainya.

Ketua MUI Provinsi Banten Imaduddin dalam paparannya menjelaskan bahwa dengan adanya MPSH ini dapat mempermudah bagi pemotong ayam dapat mudah dan lebih cepat serta tidak mengurangi kaidah-kaidah islam dalam pemotongan ayam “tentunya teknologi ini akan banyak membantu efektivitas dan menghasilkan output yang sangat membantu bagi pemilik rumah pemotongan ayam” papar Imad.

Pada kesempatan lain, Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten H. Babar Suharso. ST, MT, dalam pemaparan mengungkapkan bahwa kegitan MPSH ini sangat sesuai dengan kebijakan perindustrian yang ada di Banten, “Banten akan mengembangkan industri halal atau Kawasan yang ditetapkan dalam peraturan daerah no. 5 Tahun 2020” ujar Suharso

Kemdikbudristek kini tengah mendorong perguruan tinggi agar memperluas dan memperbanyak inovator bekerja sama dengan kalangan industri. Program ini, jika diimplementasikan secara massif di Provinsi Banten akan mempercepat proses perdagangan ayam serta hewan lainnya dan memperkuat ketahanan pangan di Prov. Banten. Terobosan yang dilakukan oleh Tim kedaireka ini patut diapresiasi  karena disamping sesuai dengan program mitra BUMD Agro Banten juga sangat “match” dengan program Disperindag Provinsi Banten (VDF/MDZ/SAC)