Serang-International Office (IO) Pusat Layanan Internasional (Pelita) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melangsungkan kegiatan diskusi bertema ‘Nurturing International Collaborative Relation: Insight from Queen’s University Belfast, United Kingdom (UK), Senin 27/6/2022), di Ruang Multimedia, Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Ketua Pelita Udi Samanhudi, Ph.D., Sub Koordinator Program, Partnership, dan Administasi Eko Supriyanto, S.Kom., MM., M.Ak., dan staf, serta pimpinan dan staf dari tiap unit dan dekanat Untirta. Sementara dari Queen’s University hadir Dean of Internationalisation, AHSS, Chair of SEA Group Prof. Michael Alcorn, Global Partnership Manager Yi Feng, Regional Manager SEA Tzermiin Kong dan Manager Country Manager Indonesia & Thailand Yurika Sunardi.
Agus mengatakan, ia percaya bahwa dalam renacana kerja sama ini nantinya akan menjadikan Untirta bisa lebih luas cakupannya dalam menjangkau dunia. Pada konteks Untirta, usaha kerja sama ini bisa menaikkan mutu/ranking Untirta serta reputasi sebagai kampus ternama sepert Queen’s University Belfast.
“I trust that all us understand that internationalization has been one of the most important agenda of university world wide. For Untirta context, effort sucsesfully agenda of internationalzation shoud be encourage and maximize, one of this effort is to open possible network especially that have rank up and reputation like Queen’s University Belfast,” ujarnya.
“Collaboration and collaborative activity in the form of research, community deveoment studend and acamdemic exchange shuoud be part of our collaboration priority. I personaly believe that having more than project for the future with strategic partner university like Qeen’s University would over great and meaning full outcome,” tambahnya.
Sementara itu, Alcorn menilai, kerja sama dengan Indonesia yang menjadi bagian kajian kampus di Asia Tenggara menjadi hal penting terutama dalam bidang ketahanan pangan. adapun kajian yang dilakukan juga melibatkan beberapa pihak seperti dengan bekerja sama dengan kampus-kampus ternama. “This collaboration with Untirta is essential to us at Queen’s University so we will find ways to make all these happen,” katanya.
Fakultas Pertanian (FP) Untirta sangat antusias untuk memulai joint research, kolaborasi antara dosen peneliti di FP dengan peneliti di Queen’s University.
Kepala LPPM Dr. Rusmana, Ir., M.P., mengatakan akan ada skema penelitian internasional internal Untirta dan mengundang tim dari Queen’s University untuk berkolaborasi.
Sebagai realisasi MoU, Untirta akan mengirim tiga delegasi untuk mengikuti training singkat dalam bidang food science and leadership (Rektor Untirta, Sekretaris LPPM Prof. Dr. Yeyen Maryani, dan Udi Samanhudi) pada bulan September dengan support funding dari program ISDB. (HI/AAP/VDF)