Serang – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten gelar kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) angkatan I di Kampus Untirta Sindangsari, Gedung Rektorat Ruang Multimedia tadi pagi (21/6/2022). Acara ini diadakan secara tatap muka yang dihadiri juga oleh unsur mahasiswa, dengan total jumlah 100 orang peserta dan 4 narasumber yang berasal dari Akademisi hingga Edy Haryanto, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir, dan Hubungan Alumni, Dr. H. Suherna, S.P., M.Si. memberikan sambutan pada rangkaian tersebut sekaligus mengisi materi.
“Di kampus tentunya harus punya semangat nasionalisme, jangan sampai di kampus Untirta, juga yang berada di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini semangatnya semangat luar negeri, kita tanamkan jiwa nasionalisme justru kita juga harus menonjolkan semangat NKRI, meski kita pernah menempuh pendidikan di luar negeri,” sambut Suherna.
Ketua Pelaksana, Fatur Rohman, mengungkapkan latarbelakang serta tujuan diadakannya GNRM adalah mensosialisasikan dan mengingatkan mahasiswa akan perjuangan mendapatkan kemerdekaan Indonesia.
“Yang pertama, mensosialisasikan kalau Indonesia itu sudah merdeka sejak lama. Kemudian, masyarakat dan mahasiswa itu harus diingatkan kembali bahwa kemerdekaan itu, diperoleh bukan dengan mudah, tetapi dengan perjuangan, perjuangan itu dikobarkan kembali, apalagi ini menjelang tujuh belas Agustus,” ucap Fatur.
Peserta GNRM, Herlina Febriani, mahasiswi Teknik Metalurgi, merespons baik akan kegiatan GNRM, karena merasa kegiatan tersebut sangat diperlukan.
“Respons saya yang pertama memang sangat diperlukan seminar seperti ini, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), dimana memang terkait revolusi mental itu sendiri, mengenai cara pikir, cara pandang kita, dan cara kita bersikap, itu harus relevan juga sesuai perkembangan jaman, tetapi tidak meninggalkan, principal karakteristik masyarakat Indonesia itu sendiri,” imbuh Herlina
Herlina juga berharap GNRM yang kedua bisa dilaksanakan kembali di Untirta sebagai tuan rumah dan mencakup berbagai lintas mahasiswa.
“Harapannya mungkin, Gerakan Nasional Revolusi Mental yang ke-dua bisa dilaksanakan kembali di Untirta, dan itu bisa mencakup berbagai lintas mahasiswa, artinya, disini kan dirasa kurang heterogen mahasiswa yang hadir, jadi bisa lebih heterogen lagi melibatkan UKM yang bidang di ideologi ataupun UKM-UKM di bidang research,” harap Herlina.(Kesbangpol/DO/HI/AAP/VDF)