Milad FISIP Untirta Ke-19 Dimeriahkan dengan Rangkaian Penting dan Pekik

Diposting pada

Serang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berulang tahun yang ke-19 pada hari Jumat (10/6) di Auditorium Ged Fisip Untirta

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT, Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, Dekan Fisip Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si, Dekan Fakultas Hukum Dr. Agus Prihartono Permana Sidiq, SH., MH, Dekan Pertanian Prof. Dr. Ir. Nurmayulis, MP.

Dalam sambutannya Rektor Untirta mengucapkan selamat Dies Natalis ke-19 Fisip, “di umur ini, Fisip ibarat gadis udah remaja, dewasa, dan cantik, jadi ini siap-siap untuk memberikan prestasi yang cantik, juga beretika, dan juga berdampak positif. Ini juga amanat dari pak Presiden Jokowi kala itu, Untirta harus menjadi genangan air sehingga Untirta harus bisa mencerahkan, bukan hanya disekitar kampus kita, tapi minimal masyarakat sekitar kampus dan juga masyarakat Banten” ucap Rektor dalam sambutannya.

Burhanuddin Mustafa, SE., M.Si, Ketua Pelaksana rangkaian Milad FISIP Untirta ke-19, menguraikan latarbelakang seminar nasional yang bertema “Harmoni Adat Nusantara Sebagai Energi Dunia” adalah sebagai pembukaan pusat kajian yang menjurus pada 3 jurusan di FISIP.

“Kalau seminar ini sebenernya terkait dengan pembukaan pusat kajian itu, pusat kajian budaya lah, pusat kajian adat. Ini, jadi nanti FISIP ini kan ada 3 jurusan ya, ada Ikom, Administrasi Publik, dan Ilmu Pemerintahan, nah 3 Prodi ini sebenarnya ada kaitannya dengan adat dan desa begitu,” tutur Burhanuddin sang Ketua Pelaksana.

Selaras, Burhanuddin juga menambahkan tujuan dari seminar tersebut adalah sebagai “pemanasan” pusat kajian desa dan adat.

“jadi ini pemanasan, ngundang orang dari padu untuk meminta pendapat, yang kita anggap memiliki tradisi, yang masih tradisional gitu, dari Cisungsang, jadi ini memang pemanasan lah. Dan memang orang – orang ini sudah lama memiliki di Baduy dan saya pun juga sudah pernah meneliti di Baduy ada pak Idi dan pak Yoki di Cisungsang,” tambah Burhanuddin

Acara tersebut dilanjutkan Penandatanganan MoU antara Untirta dengan ICW (Indonesia Corruption Watch), penandatanganan perjanjian kerjasama FISIP Untirta dengan ICW (Indonesia Corruption Watch), dan ditutup dengan Seminar Budaya Se-Nasional

Pada akhir acara perdana Milad diakhiri dengan pengadaan seminar budaya setingkat nasional yang diadakan pada hari Jumat (10/6) di Lt.1 Gedung FISIP Untirta, yang diisi dengan 3 pemateri dan 1 moderator yaitu, Jaro Saijah/Kepala Desa Kanekes, Moh Ali Fadillah/Akademisi FKIP Untirta, Henriana Hatrawijaya/Sekretaris Adat Kasepuhan Cisungsang, Idi Dimyati/Moderator, Henriana sempat memaparkan sepatah materinya tentang wilayah adat.

“Kenapa ini penting karna soal wilayah adat ini kalo Henri melihatnya, selain sebagai seonggok tanah, tapi juga budaya adat gitu. Jadi kalau masyarakat adat itu hadir memberikan keterlibatan langsung dengan wilayahnya,” ungkap Henriana.

Dr. Idi Dimyati, M.I.Kom, Kaprodi Ilmu Komunikasi Untirta sekaligus moderator seminar berharap kepada FISIP untuk kedepannya memiliki daya saing.

“FISIP harus bisa bersaing. Harus bisa kompetitif dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya ya, baik di fakultas lain maupun di perguruan tinggi lain, ya untuk itu kita harus punya fokus yaitu perbedaan dengan kampus – kampus lain,” harap Idi kepada FISIP Untirta.

Adapun rangkaian-rangkaian yang telah dipersiapkan hingga puncaknya nanti pada 10 Juli mendatang