Hari Air, Untirta dan BBWSC3 Lakukan Gerakan Penanaman Biopori dan Penghijauan Kampus

Diposting pada

Serang–Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) peringati Hari Air Dunia (HAD) ke-30 guna melaksanakan kegiatan ‘Gerakan Penanaman Biopori dan Penghijauan Kampus’. Kegiatan ini berlangsung Kamis, (24/3/2022), di Ruang Convention Hall Gedung Rektorat Lantai 1 Kampus Untirta Sindangsari, Kabupaten Serang.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala BBWSC3 Banten Ir. I Ketut Jayada, S.T.,  Kepala UPT Dr. Eng. Agung Sudrajat, S.T.,M.Eng., Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, perwakilan BWBS C3, seluruh Dekan dan Wakil Dekan Fakultas di Untirta, serta sivitas akademika Untirta baik dari perwakilan organisasi mahasiswa dan Duta Smart and Green.

Kegiatan ini mengusung tema “Mantab” yakni Melestarikan Air Tanah Agar Kesinambungan, kegiatan ini dilaksanakan dengan agenda penanaman lubang biopori dan pohon buah-buahan di sekitar halaman Kampus Untirta Sindangsari.

Kepala BBWSC3, I Ketut Jayada, S.T., mengungkapkan, dengan adanya kegiatan penanaman biopori dan penghijauan di lingkungan kampus Untirta merupakan gerakan yang sangat tepat terutama dalam momentum HAD. Hal ini juga dalam rangka guna mendukung visi Untirta dalam mewujudkan Untirta sebagai Integrated Smart and Green (It’S Green) University yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing di kawasan ASEAN tahun 2030.

“Hari Air Dunia dicanangkan pada Sidang Umum PBB di Rio Janeiro tahun 1992 yang menyadarkan bahwa kita harus mempunyai momentum terkait melestarikan sumber-sumber air kita, dimana kita tahu bahwa air adalah sumber dari kehidupan. Pada tahun ini kita melaksanakan Hari Air Dunia yang ke-30, bersyukur pada kesempatan ini kita laksanakan di Kampus Untirta. Kami sangat mendukung visi dan misi kampus Untirta yakni smart and green campus. Kegiatan ini bersinergi dan sejalan dengan kegiatan yang berupaya pada pelestarian sumber-sumber air,” ujarnya.

Ketut mengungkapkan, kolaborasi dari agenda ini telah lama dibahas tetapi momentum HAD menjadi hari yang tepat untuk aksi nyata melakukan penanaman pohon dan biopori sebagai langkah BBWSC3 mendukung visi dari Kampus Untirta yang smart and green yang salah satunya adalah ground water sebagai isu yang sedang marak digalakkan. Ia pun berharap kiranya dari gerakan skala kecil ini menjadi awal yang luar biasa dari kolaborasi BBWSC3 dan Untirta demi membangun Banten yang lebih baik.

Sementara itu, Rektor Untirta menyampaikan bahwasanya gerakan ini merupakan hal yang patut dilakukan sebagai generasi penerus dari nilai-nilai suri tauladan Kesultanan Banten yang menjadi teladan dari pembangunan Banten.

“Kita akan sekaligus membuat sumur resapan air biopori untuk air tanah dan penanaman pohon yang sudah diteladankan oleh pendahulu kami yaitu Sultan Maulana Yusuf, inisiator pembangunan Tasikardi. Sehingga hal ini menjadi legacy yang tentu harus dilestarikan oleh penerus yang berada di Kampus Sultan Ageng Tirtayasa dengan value JAWARA yaitu Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Untirta telah menyiapkan diri sebagai pola kampus terintegrasi di lima zona kampus dengan sistem pengembangan infrastruktur secara bertahap dengan pemanfaatan sistem aplikasi yang smart untuk mengkoordinasikan berbagai zona. Selain itu, Untirta ingin turut serta menyukseskan program dunia SDGs, yang salah satunya adalah sistem konservasi air dan energi.

Kegiatan ini sangat relevan sebab Untirta telah diamanahkan menjadi salah satu role model komitmen Kampus Sehat. Bentuk pengimplementasian dari Kampus Sehat telah dinyatakan mulai dari struktur bentuk gedung rektorat hingga zona lingkungan Kampus Sehat nantinya akan diperkuat dengan penanaman pohon.

“Dengan pola integrated, smart, and green kami sudah coba terapkan sistem ground building pemanfaatan sistem konservasi air, dimana air bekas pakai tidak langsung dibuang tetapi dimanfaatkan dan didaur ulang. Termasuk juga menyiapkan sistem embung yang berasal dari cara mempelajari sejarah keteladanan Sultan yang ada di Banten. Oleh karenanya, kampus kita sesuai dengan nama Tirtayasa. Tirta artinya air dan Yasa artinya rekayasa,” ujarnya saat pembukaan kegiatan.

Rektor Untirta berterima kasih atas kemitraan strategis BBWSC3 dengan Untirta dalam rangka menyambut HAD dengan melakukan program yang sangat realistis dan bermanfaat baik untuk masyarakat kampus maupun masyarakat Banten.

“Sesuatu yang sederhana namun manfaatnya besar,” kata Rektor.(ARA/HI/AAP/VDF)/(Foto: MA/DDZ)