Serang–Untirta dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banten sepakat jalin kerja sama ditandai dengan pendandatanganan MoU kedua belah pihak. Kerja sama ini terjalin guna meningkatkan peran sinergitas peran perguruan tinggi negeri dan KONI dalam peningkatan kualitas olahraga di Provinsi Banten. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud pengimplementasian tridarma perguruan tinggi dan sebagai pendukung pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Acara penandatangan MoU dilaksanakan di ruang Rapat Lantai 4 Rektorat Untirta Sindangsari, Kabupaten Serang. Hadir dalam kegiatan ini Ketua KONI Banten Drs. H. Edi Ariadi, M.Si., Wakil Ketua III Andi Soko Setiabudi, Wakil Ketua Bidang Sport Science Tighar Sugarba, S.E., Ketua Bid. Kerjasama dan Japhelor, Anggota Bidang Humas Ali Nurdin Abdul Gani, S.H., M.H., Habib Soleh Syamlan, S.E., Anggota Bidang Badan Audit Internal Golib Abd Mutholib S.Pd, M.Si., Tya Rahmania, M.Psi., Anggota Bidang Sport Science, Sugianto, S.E, M.A.P., Satf Kesekretariatan Adam S.Hum., Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Dr. H. Suherna, S.P., M.Si. Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Dr. H. Aceng Hasani, Drs., M.Pd, Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Siti Farida, M.Kes., Ph.D., Para Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, Kaprodi Ilmu Kelolahragaan Fakultas Kedokteran, Sekprodi Ilmu Kelolahragaan Fakultas Kedokteran, Koordinator Kerja Sama dan Humas, Sub Koordinator Bidang Kerja Sama, serta Sub Koordinator Bidang Humas.
Rektor Untirta Fatah Sulaiman, dalam sambutannya menyampaikan atas nama keluarga besar sivitas akademika Untirta berterima kasih dan apresiasi kepada KONI Banten.
“Penandatanganan Nota Kesepahaman (PKS), terutama akan secara teknis melaksanakan kerjasama antara KONI Banten dengan Fakultas Kedokteran Untirta dan Sport Science dengan bidang keilmuan olahraga,” tutur Rektor.
“Kemudian ada juga kegiatan-kegiatan di sekitar Sport Center yang nanti ada peran KONI juga di situ. Nanti akan dikelola oleh pengelola Sport Center kita adakan aktivitas keolahragaan sekaligus kesehatan yang sudah barang tentu membutuhkan kemitraan strategis antara stakeholders termasuk KONI dengan Fakultas Kedokteran Untirta khususnya program studi ilmu olahraga,” ujarnya.
Rektor menyampaikan, akan ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan tupoksi kedua belah pihak.
“Kemudian persiapan SDM dalam pelatihan dan pendidikan, termasuk pengabdian masyarakat terutama dalam pembinaan masyarakat yang sehat seperti apa dan peran-peran yang bisa kita sharing dan sinergikan, saya kira itu berapa hal yang nanti bisa secara implementatif segera setelah ditandatangani MoU dan PKS ini bisa kita laksanakan bersama-sama. Sebagai informasi banyak mahasiswa-mahasiswi Untirta yang menjadi salah satu sumber atlet-atlet provinsi, dan kami mohon atas pembinaannya dan penguatannya terhadap mahasiswa kami yang menjadi atlet di bidang olahraga,” harap beliau.
Sementara itu, Edi mengatakan, dilaksanakannya MoU dan PKS berkaitan dengan sport science, sudah barang tentu bagi KONI Banten sangat bermanfaat, karena ia ingin atlet-atlet di Banten tidak hanya mentok di Pelatda jangka panjang,kemudian berkeringat, menghabiskan waktu di lapangan tapi tidak didukung oleh ilmu nya itu sendiri.
“Terkait sport science kemudian apa saja yang sesuai dengan ilmu kekinian, artinya olahraga itu juga tidak hanya terpaku pada talent seseorang atlet itu, akan tetapi juga harus ditopang oleh ilmu keolahragaan termasuk kesehatan,” katanya.
“Saya sering berdiskusi dengan teman-teman hari ini juga sudah di evaluasi dan kita alokasikan biaya untuk perbaikan gizi dan pengaturan dari segi prestasi jangka panjang, jangka menengah, dan sebagainya apakah nanti pada hasil terakhirnya adalah prestasi pada PON menanti tahun 2024 di Aceh dan di Medan apakah nanti ini optimal atau tidak.” tuturnya.
Ia berharap tidak hanya dari pengurus KONI, tetapi kepada stakeholders yang saling mendukung, apakah itu dari Untirta ataupun dengan lembaga lain yang saat ini saling mendukung bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita kepengurusan KONI yang baru sekarang ini.
Dalam kepemimpinannya, Edi menyampaikan dalam empat tahun ke depan ia akan mengevaluasi soal PON di Papua dari 14 menjadi 13 karena ada kendala yang lain dari segi anggaran dan sebagainya,
“Saya melihat bahwa dengan anggaran yang terbatas bisa meraih rangking ke-13 dengan sebelumya berada di rangking 14, jadi anjloknya anggaran dengan prestasi secara lebih bagus ada di prestasi. Jadi saya mengapresiasi para pengurus KONI sekarang dan kemudian para pelatih sebagainya dengan keterbatasan anggaran tapi kita hanya turun satu peringkat,” ujarnya.
“Mudah-mudahan kerja sama yang baik seperti dengan Untirta, dengan legislatif, dengan eksekutif, dan sebagainya ini bisa mengembalikan KONI Provinsi Banten menjadi yang terbaik bisa dilihat oleh masyarakat secara nasional dan kita tidak boleh kalah oleh DKI, tidak boleh kalah oleh Jawa Timur,” harapnya.(TMA/AAP/VDF/RP)