Bus Baru Untirta Diperuntukkan untuk Operasional Kampus

Diposting pada

Serang–Untirta baru saja memperkenalkan bus baru berkapasitas 48 orang, jenis mesin Hino R126 Jetbus 3+ karoseri Adiputro, Malang. Bus ini akhirnya melengkapi tambahan fasilitas sivitas akademika Untirta setelah sebelumnya ada dua shuttle bus yang selama ini menemani sivitas akademika Untirta pulang-pergi dari rute Kampus Untirta Pakupatan-Sindangsari dan Kampus Untirta Pakupatan-Cilegon.

Menurut Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, SDM dan Fasilitas, H. Kurnia Nugraha, S.T., M.T., saat ditemui di ruangannya, Selasa (15/2/2022), bus yang berhasil didatangkan hasil kerja sama dengan Bank BTN ini fungsinya akan berbeda dengan shuttle bus. Ia menuturkan, bus baru ini akan difungsikan untuk operasional kegiatan kampus.

“Jadi shuttle bus itu awalnya kita buat jadwal sementara karena pada saat itu pandemi dengan diharapkan mobilisasi dari Pakupatan ke Sindangsari tidak terhambat. Saya kira itu sangat bermanfaat dan responsnya bagus, jadi kita jadwalkan lagi. Namun, kita bingung ketika ada yang meminta shuttle bus itu untuk kegiatan,” ujar Wakil Rektor.

Kurnia menambahkan, dengan tidak bisa digunakannya shuttle bus sebagai alat transportasi untuk kegiatan operasional, maka kampus mempunyai opsi untuk mengadakan sebuah bus khusus untuk memenuhi kebutuhan kegiatan operasional.

“Diharapkan bisa kita rawat dan awet, bisa lama. Jadi tidak untuk shuttle, kita rencana menyiapkan proposal ke pemda untuk bus khusus shuttle yang ada tempat duduk dan berdirinya. Nanti kita skemakan dari hibah provinsi, sepertinya shuttle masih kurang jadi kita ingin ajukan lagi,” imbuhnya.

Kemudian Kurnia menjelaskan, selain rencana penambahan shuttle bus, kampus juga berencana menyiapkan mobil jenis commuter untuk digunakan keliling Kampus Untirta Sindangsari.

Adapun yang bisa menggunakan bus besar Untirta ini tentu diperuntukkan untuk seluruh sivitas akademika Untirta. Namun, hal itu perlu dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

“Secara umum boleh digunakan oleh semua. Kita atur lagi nanti prosedurnya, supaya terawat dan tidak sembarangan dalam penggunaannya. Skala prioritas tentunya. Nanti akan kita akan atur penggunaannya. Siapa yang menggunakan, lingkup kegiatannya seperti apa, prosedurnya seperti apa, kita akan siapkan untuk bus besar ini agar bisa terawat dan awet,” katanya.(HI/AAP/VDF/RJ).