Serang, DPR RI menggandeng Pemprov Banten, Untirta dan Unsera dalam acara Jelajah Diplomasi Parlemen Indonesia dengan tema optimalisasi diplomasi DPR untuk pemulihan ekonomi Provinsi Banten pasca pandemi covid-19 bertempat di Pendopo Gubernur Banten KP3B Serang (11/6). Hadir pada kesempatan tersebut Mardani Ali Sera beserta para anggota BKSAP DPR RI, Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT, Rektor Unsera beserta para mahasiswa. Asisten daerah 1 Provinsi Banten Septo Kalnadi, MM memimpin berlangsungnya acara.
Mengawali acara, Asda 1 menyampaikan bahwa ia mengapresiasi kolaborasi kegiatan ini, semuanya dilakukan untuk membangun Indonesia dalam menghadapi pandemi covid-19. “Kita tetap menjaga protokol kesehatan covid-19, karena lebih baik mencegah daripada mengobati”, ujarnya.
Mardani Ali Sera Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) menjelaskan tentang BKSAP. Ia menagatakan bahwa BKSAP khusus dimandatkan fungsi sesuai amanat Undang-Undang dalam fungsi diplomasi. “Dia (BKSAP) adalah salah satu alat kelengkapan dewan”, ujarnya. Salah satu yang dipaparkan yaitu terkait kerja sama regional dan global. ” Kami 575 anggota DPR sudah membuat grup kerjasama bilateral/diplomasi individu di 102 negara”, imbuhnya. Ia menambahkan banwa penting untuk membangun jembatan lewat kerja sama DPR. Pada kesempatan tersebut ia juga menjabarkan dampak Covid 19 atas ekonomi global sangat luar biasa. Sengaja mengundang pemda dan kampus untuk mendengar masukan untuk mencari solusi keilmuan.
Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk dilaksanakan. “Saat ini zamannya kolaborasi, tidak berdiri sendiri, kita semua harus saling bekerja sama dalam menuntaskan pandemi covid-19 khususnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini harus memiliki manfaat untuk semua. ” Kegiatan seperti ini bukan hanya rutin, tapi juga harus berdampak bagi masyarakat”, pungkasnya.
Diakhir kegiatan, BKSAP akan mengusulkan adanya pertukaran mahasiswa berprestasi ke luar negeri.
Mahasiswa mengharapkan kegiatan dialog seperti ini semakin sering dilakukan dengan melibatkan mahasiswa agar tidak terjadi kesenjangan informasi antara pemerintah dengan mahasiswa.