Sosialisasi Pendampingan Sosial di Desa Sajiramekar Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak.

Diposting pada

Lebak – Tim pendampingan sosial Untirta-BNPB melaksanakan sosialisasi program dan analisis kebutuhan kepada unsur Muspika dan unsur kelompok masyarakat bertempat di kantor desa Sajiramekar (18/5). Tujuan program ini yaitu BNPB bersama Untirta ingin mengabdi dalam bentuk pendampingan sosial untuk memulihkan kondisi sosial masyarakat.

Kekhasan Desa Sajiramekar yaitu memiliki warisan budaya yaitu penziarahan makam Prabu Dalem Wong Sagati Sajiramekar menjadi wisata religi Desa tersebut.

Dr. Mirajiani selaku ketua kelompok menyampaikan bahwa tim ingin mendapatkan masukan kondisi kelompok masyarakat seperti apa saat ini. “Sosialisasi dan analisis kebutuhan ini dilakukan untuk berembuk menentukan bentuknya untuk pendampingan dan kebutuhan apa yang menjadi prioritas”, tuturnya.

Sekretaris Desa Sajiramekar Tabroni, S.Sos menyampaikan terimakasih kepada tim yang telah memilih Desa Sajiramekar sebagai lokasi pendampingan sosial di Kabupaten Lebak. “Korban banjir bandang di Desa Sejiramekar berjumlah 50 kk”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa aparatur desa mendukung penuh kegiatan pendampingan sosial ini, semata-mata untuk kemaslahatan masyarakat.

Perwakilan warga H. Khaerudin mengatakan bahwa beberapa yang ingin dilakukan tetapi belum bisa dilakukan, jadi ini menjadi kebutuhan. “Beberapa kebutuhan diantaranya MCK tempat wudhu, sarana pendidikan yang dapat mendukung terjadinya proses pembelajaran (juz ama, buku, pengeras suara) dan untuk pembelajaran digital (projector)”, ujarnya.

Ia menambahkan bahwa bencana banjir bandang tahun 2020 sangat berdampak bagi masyarakat sampai dengan sat ini, karena ditambah pandemi covid19. “Di sini kami setiap malam Jum’at dan malam Senin ada pengajian rutin”, imbuhnya.

Perwakilan komunitas akar pohon Eka Nurul Hayat mengatakan bahwa komunitasnya pernah membuat film dokumenter yang dibuat komunitas dengan tujuan menjadi warisan (youtube akar pohon, mun lebak diruksak). “Komunitas ingin pendidikan kepada anak-anak terkait penyebab banjir ini apa? Apakah tambang liar menjadi faktor, pembalakan liar atau sampah yang menumpuk. Membangun kesadaran anak-anak peduli lingkungan karena jangan sampai kejadian banjir serupa terjadi lagi”, tegasnya.

Perwakilan PKK Itoh menyampaikan bahwa dampak dari banjir di sambung dengan covid 19. Pertemuan PKK yang tadinya rutin menjadi fakum. “Kami sangat membutuhkan anggota PKK untuk lebih berdaya”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa PKK juga membutuhkan dibekali keterampilan apa saja untuk mendapatkan pendapatan ibu-ibu di Desa Sajiramekar.

Karangtaruna kepemudaan GPSM (Gabungan Pemuda Sajira Mekar) berdiri delapan tahun Samsul Ma’arif mengatakan ingin mempunyai sebuah usaha, dan sudah pernah dilakukan dalam bidang soundsystem. “Saat ini kami menginginkan tenda rias”, ujarnya. Semoga program ini bisa terwujud.

Sekretaris Tim Dr. M. Naim menyampaikan bahwa yang terpinting adalah menyemangati kembali semangat Desa akibat bencana supaya berada pada posisi yang lebih baik keadaan sosialnya”, harapnya. Ia menegaskan bahwa kehadiran tim di sini yaitu untuk melakukan pendampingan sosial, bukan ekonomi, fisik atau lainnya.