Serang, (05/04/2021) – Suara adzan menyeru dengan lantang, panggilan illahi untuk semua umat,.. bulan april sudah datang, kita harus tetap semangat.. Setidaknya pantun tersebut mengisyaratkan untuk selalu bersemangat menjalani aktivitas kehidupan dari waktu ke waktu atau dari bulan ke bulan. Dengan ikhtiar yang ikhlas dan doa yang tulus pasti mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti yang dilakukan Rohayati (22) mahasiswa fakultas hukum untirta yang saat ini menjadi Duta Pendidikan Hukum dan HAM Indonesia.
Rohayati atau yang akrab dipanggil Aya ini awalnya ia tidak pernah menyangka dapat menyandang gelar sebagai duta pendidikan hukum dan ham Indonesia pada bulan Desember 2020 lalu. Rohayati sebenarnya sudah lama peduli terhadap dunia pendidikan. Kepeduliannya ini ia ikhtiarkan dengan mendidirikan pondok belajar untuk anak anak disekitar lingkungannya. Untuk itu niatnya dalam mendongkrak dunia pendidikan tak perlu diagukan lagi.
Menilik sekilas profil dari seorang rohayati, ia memang dikenal sebagai orang yang aktif dalam berorganisasi. Seperti Osis, pramuka, dan paskibraka pernah ia geluti bahkan gadis berusia 22 tahun ini menuai banyak prestasi yakni tahun 2014 pernah mendapatkan juara Umum Lomba Pramuka, pada tahun yang sama juga mendapatkan juara pada perlombaan Paskibra dan 2019 dinobatkan sebagai Runner Up II Duta Fakultas Hukum. Terakhir Rohayati yang kini duduk di semester 8 dengan motto hidupnya “Dont give up until you proud, and if you fall, get up and go again” dianugerahkan sebagai Duta Pendidikan Hukum dan HAM Indonesia oleh IPPI (Ikatan Pemuda Prestasi Indonesia) pada kegiatan Pemilihan Putra Putri Pendidikan Indonesia 2020 pada tanggal 17 – 19 Desember 2020 di Bandung.
Dengan penuh semangat ia menceritakan keikutsertaannya pada kegiatan yang bertema The History “Honouring The Past,Improving The Present, Enlightning The Future” tersebut. Aya beralasan ikut kegiatan tersebut ingin menyadarkan anak-anak dilingkungannya agar mengetahui betapa pentingnya pendidikan sekaligus berupaya meningkatkan prestasi Untirta di Tingkat Nasional. Argumentasi aya ini patut diacungi jempol mengingat tahapan yang dilalui aya saat kegiatan berlangsung tidaklah mudah jika tidak memiliki kecakapan, skill, dan peran di dunia pendidikan.
Sebelum pemilihan ketingkat nasional Aya harus mengikuti pemilihan tingkat provinsi dan dua pasang terbaik menjadi delegasi di tingkat nasional. Ditingkat nasional diadakan karantina tiga hari dan didalamnya terdapat beberapa kegiatan yaitu Test Kecerdasan dan wawasan dalam dunia pendidikan, Talent Show, dan Penampilan Top Model Competition. Terakhir saat malam Grandfinal diadakan penampilan Speech Competition dan QnA.
Ehmm, bagaimana sebuah hal yang menginspirasi bukan ?? tentunya untuk melewati itu semua bukan hal mudah dan semua butuh proses serta waktu yang didasari oleh ketulusan hati dalam melakukannya. Kepedulian rohayati terhadap pendidikan telah menghantarkannya ke tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat lebih berperan dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga prestasi rohayati dapat menginspirasi terciptanya prestasi prestasi lain yang lebih membanggakan dan bermanfaat.