SERANG, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengadakan acara Launching Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di Resmikan langsung oleh Rektor Untirta Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., peresmian bertempat di Auditorium Gedung B, Kampus A Untirta Pakupatan pada hari Rabu, 19 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB sd 12.00 WIB dengan mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19. Selain Rektor Untirta, Turut hadir Pula Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Dr. H. Suherna, SP., M.Si., Ketua LPPM Dr. Rusmana, Ir. MP., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dr. Dase Erwin Juansah, S.Pd., M.Pd., Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Ing. Asep Ridwan, ST., MT., Wakil Dekan I Fakultas Teknik Dr. Supriyanto, S.T., M.Sc. IPM., para Ketua Jurusan dan Kaprodi serta perwakilan dari mahasiswa Untirta bersama kita tayangkan Live Streaming You Tube, IG dan Live Zoom Meeting Untirta_Official dan Untirta TV.
Dalam dialognya Rektor Untirta menyampaikan rasa syukur mendalam atas peluncuran buku panduan Merdeka Belajar dalam rangka mengimplementasikan atas kebijakan Kampus Merdeka di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai PTN besar di Provinsi Banten akan berkomitmen mendukung kebijakan tersebut. Beliau menyatakan bahwa kampus merdeka merupakan program opsional yang tidak wajib diaplikasikan kepada seluruh mahasiswa. Namun mahasiswa diperkenankan untuk memilih bila akan mengikuti program regular dengan mengambil mata kuliah seperti pada umumnya atau mengikuti program kampus merdeka. Kendati demikian, Untirta tetap perlu mempersiapkan aturan dan kebijakan untuk memfasilitasi mahasiswa yang memilih mengikuti program kampus merdeka. Berdasarkan kebijakan kampus merdeka, terdapat 8 (delapan) contoh kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan sampai dengan 3 (tiga) semester, yakni magang/praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian/riset, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan.“ Delapan kriteria ini yang kita harus punya pedomannya agar terjamin yang kemudian kita bagi lagi, Jadi mungkin tidak semua bisa mengambil di perusahaan atau industri (tetapi) sesuai dengan bidangnya.” Tutur Rektor
Rektor resmikan dan apresiasi agenda peluncuran Buku Panduan Merdeka Belajar sebagaimana Untirta menanggapi atau merespon kebijakan sebelumnya apa yang dapat dilakukan Untirta tentang program Kampus Merdeka dari Kemendikbub disiasati oleh Untirta langsung tancap gas dengan melakukan penguatan mitra strategis dengan Industri atau dengan berbagai pihak lainnya. Kemudian kebijakan bagi Akademisi Dosen akan ditugaskan mengontrol proses pembimbingan kegiatan Magang Mahasiswa sesuai standar mutu diatur secara regulasinya selama pelaksanaan Magang, dan dengan diakannya implementasi kebijakan Kampus Merdeka disini, besar harapan lulusan Untirta memiliki kemampuan yang komprehensif, bukan hanya secara teoritis melainkan memiliki keterampilan dan juga pengalaman yang memadai, sehingga penerapan prinsip link and mactch dengan dunia kerja dapat terpenuhi untuk meningkatkan daya saing di level ASEAN tahun 2030. Ucap Rektor secara optimistis bahwa Untirta bicara tentang kualitas SDM, sudah siap mendukung proses belajar mengajar untuk mempercepat daya saing dan kewibawaan Untirta, semoga kedepannya dengan adanya Buku Panduan Merdeka Belajar bisa diakses oleh seluruh mahasiswa Untirta dengan kebersamaan dan misi yang sama seluruh komponen Akademika Untirta, maka Untirta yang terintegrasi Smart and Green yang unggul, berkarakter, berdaya saing di level Asean tahun 2030 akan segera terwujud.
Tutur Rektor,” Adanya Buku Panduan Merdeka Belajar bisa diakses oleh seluruh mahasiswa Untirta dengan kebersamaan dan misi yang sama seluruh komponen Akademika Untirta, maka Untirta yang terintegrasi Smart and Green yang unggul, berkarakter, berdaya saing di level Asean tahun 2030 akan segera terwujud.
Berikut pemaparan Narasumber dalam dialognya menurut Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset sepaham dengan apa yang disampaikan oleh Rektor diawal dialog bahwa dengan mendukung kebijakan Kampus Merdeka yang diberikan Kemendikbud, sebelum Untirta melaksanakan rujukan Kemendikbud kebijakan Kampus Merdeka di implementasikan sementara Untirta di beberapa prodi dibeberapa Fakultas di Untirta sudah melaksanakan kebjakan tersebut tetapi secara formal belum dituangkan ke dalam program Kampus Merdeka dan belum sama persis dengan program kebijakan Kampus Merdeka yang sekarang. Di Untirta ada 2 Tim, yang pertama membuat kebijakan peraturan Rektor dan yang satu lainnya terkait implementasi kebijakan Kampus Merdeka dengan tujuannya membuat buku panduan Merdeka Belajar.
Selanjutnya kami bersama dari bidang Akademik yang berada di Untirta dari mulai Wakil Dekan Bidang Akademik masing-masing Fakultas, beberapa Korpus LP3M, Korpus LPPM dan Pascasarjana mendiskusikan buku panduan Merdeka Belajar sebagaimana buku panduan ini menjadi rujukan atau referensi bagi mahasiswa dan program studi dalam pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Perjalanan pembuatan buku ini dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli memakan waktu yang lumayan lama dilakukan secara daring karena diEra Pandemi Covid-19, dibuat bersama dengan semangat dan kerjasama untuk mencurahkan pikiran dan konsepnya teman-teman dari Akademik para Wakil Dekan, para Korpus dan Pascasarjana untuk membuat buku sesuai rujukan dari Kemendikbud. Sedangkan kerjasama yang telah Untirta lakukan di Banten sudah banyak dilakukan kerjasama dengan beberapa Lembaga ataupun Perusahaan-perusahan dan Industri di wilayah Banten, tinggal sekarang bagaimana kita implementasikan dari hasil kerjasama tersebut, kita praktekan bagi Dosen maupun Mahasiswa terkait dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Jadi tujuan dibuatnya buku Panduan Merdeka Belajar yaitu dalam rangka mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi perubahan social, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, maka kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman, dan Link and match tidak saja dengan dunia-dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah cepat. Maka itu perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan, yang diperoleh baik di dalam kampus maupun diluar kampus.”dikutip sebagian dari buku Merdeka Belajar.
Pemaparan Merdeka Belajar oleh Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset
Pada prakteknya sebelum adanya kebijakan Kampus Merdeka, dibeberapa Fakultas di Untirta sebenarnya sudah menerapkan atau melaksanaan magang dan kerjasama dengan perusahaan seperti halnya Fakultas Pertanian 2 ataupun 3 tahun lalu bekerjasama dengan salah satu perusahaan di Negara Jepang, di Fakultas Teknik melaksanakan hal magang yang sama dibeberapa perusahaan dan ada pula Fakultas Ekonomi dan Bisnis kerjasama dengan Perusahaan BUMN dengan sepirit yang sama 1 semeter lamanya tinggal menunggu pemberangkatannya.
Di tempat dan waktu yang sama pula Dr. Supriyanto, S.T., M.Sc. IPM., Menambahkan bahwa perumusan buku panduan dibuat dan sudah disosialisasikan terlebih dahulu mengenai kebijakan Merdeka Belajar bahwa ada 4 kebijakan, yang pertama adalah pengajuan PTN, kedua membuka Prodi Baru, ketiga kebebasan mahasiswa untuk kuliah 3 semester diluar kampus bersifat tidak diwajibkan bagi mahasiswa, dan yang keempat adalah Akreditasi Prodi bagi yang sudah mendapatkan Akreditasi B atau A tidak diperlukan Re-Akreditasi tetapi akan secara otomatis berlaku terus namun diperlukan ada evaluasi dan apabila akan menaikan peringkat bisa dilakukan Re-Akreditasi tapi bukan menjadi sebuah kewajiban lagi. Kemudian Fokus Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Untirta dibahas kali ini adalah ada pada opstion kedua yaitu mengatur tentang kebebasan mahasiswa kuliah 3 semester diluar kampus, ada 8 kegiatan Merdeka Belajar diantara yaitu Magang, Pertukaran Pelajar, Studi Independent, Penelitian (Riset), Project Kemanusiaan, KKM Tematik. Kemudian bagi mahasiswa yang berkeinginan mengambil opsi dan mengikuti seleksi yang melalui Wakil Dekan bidang 3 Fakultas Teknik misalnya bagi yang terpilih siap melaksanakan magang akan tetapi terhambat karena adanya situasi pandemi sehingga program tersebut ditangguhkan, dan besar harapan semoga pandemic Covid-19 cepat berlalu sehingga program Merdeka Belajar bisa segera dilaksanakan.
Pemaparan dan Perumusan tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka oleh Dr. Supriyanto, S.T., M.Sc. IPM.,