Serang, (3/5/2019) Prodi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selenggarakan Seminar Nasional dengan mengusung tema Inovasi guru di era industri 4.0 bertempat di Gedung B Auditorium Untirta, Pada pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor Untirta Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Direktur Pascasarjana Dr. Suherman, M.Pd, Ketua pelaksana kegiatan Dr. Luluk Asmawati, M.Pd, Ketua dan Sekertaris Prodi Teknologi Pembelajaran Para narasumber Alha sAminurachman, S.Pd., MA., Ph.D. Timbul Pardede, para dosen, serta ibu bapak mahasiswa/i Pascasarjana Untirta.
Ketua pelaksana kegiatan Dr. Luluk Asmawati, M.Pd dalam sambutannya melaporkan kegiatan hari ini program gebyar pendidikan prodi Teknologi Pembelajaran yang dimulai dengan rangkaian alat permainan edukatif, kerjasama dengan IPTKI kota Serang yang telah dilaksanakan tanggal 30 April 2019 dan alhamdulillah juaranya hari ini pada hadir semua. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa prodi Teknik Pembelajaran semester 2 dan semester 4, juga ada beberapa alumni yang telah hadir.
Direktur Pascasarjana Dr. Suherman, M.Pd pada sambutannya menyampaikan bahwa hari ini tentu merupakan hari yang bermakna bagi prodi Teknologi Pembelajaran menyelenggarakan sebuah kegiatan yang sangat mendukung untuk memperkuat potensi baik itu untuk para dosen dan para mahasiswa. Prodi Teknologi Pembelajaran baik S1, S2, S3 di indonesia ini sangat populer dan sangat menjadi kebanggaan karena sesuai dengan perkembangan kekinian. Sekarang sudah terwujud LAB Multi Media berkat tangan mas pak Rektor, dan itu sudah mulai dipakai sekalipun nanti peresmiannya sekaligus acara buka puasa bersama kami sudah agendakan. Dan yang paling penting dari inovasi pembelajaran ini yang pertama ini mempermudah siswa ketika mencerna materi yang disampaikan oleh guru, pada akhirnya sampai pada kompetensi yang diharapkan.
Rektor Untirta Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd dalam sambutannya mengatakan ini kegiatan hari ini rangkaian dalam rangka Hardiknas (hari pendidikan nasional) dengan tema ini tentu saja merupakan respon terhadap saat ini sudah memasuki revolusi industri 4.0. Pendidikan dan pembelajaran pada era 4.0 ini adalah mengembangkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi baik fisik maupun non fisik kedalam pembelajaran. Teknologi pembelajaran merupakan teori dan praktik etis dalam rangka meningkatkan, mengimpruf performance kinerja dengan menggunakan salah satunya adalah teknologi a project jadi yang tepat saat ini adalah teknologi internet. Revitalisasi kurikulum yang bermuatan yang literisasi baru yaitu literisasi media digital, literisasi teknologi, literisasi humanisme ketiganya harus ada didalam kurikulum kita. Beliau menjelaskan alhamdulillah SK Kedokteran sudah selesai dan sudah ditandatangani tinggal nunggu kesempatan pak menteri yang akan menyerahkan langsung SK Kedokterannya kepada Untirta.
Selanjutnya Rektor membuka acara sekaligus menyaksikan penandatanganan MoU antara Prodi Teknik Pembelajaran PPS Pascasarjana Untirta dan SEAMOLEC dan SEAMEO dan pemberian cinderamata kepada para narasumber
Narasumber Alpha Amirrachman, S.Pd., MA., Ph.D Direktur Seameo Seamolec memaparkan perubahan yang sangat mendasar pengajaran konvensional, yaitu berbasis teknologi dan berbasis internet merubah hampir setiap sudut pandang praktik dilakukan pembelajaran terutama dipembelajaran formal juga informal. Untuk mempersiapkan itulah kita harus siap meningkatkan kompetensi dan teknologi pembelajaran. Berikutnya narasumber Timbul Pardede Expert Training Seameo Seamolec menyampaikan peran serta kemajuan teknologi kembali kediri kita, ini adalah kunci utama karakter kembali ke kita bagaimana kita merespon itu dan bagaimana siswa belajar dengan teknologi, teknologi itu membuat siswa jadi belajar. Selanjutnya narasumber Prakaikan Scneitz Deputy Direktur Program Seamolec dan SEAMEO menyampaikan di era 4.0 kita dapat mengubah lingkungan belajar dan suasana belajar didalam kelas, dan yang ingin kami tekankan adalah guru yang lahir diera sebelumnya harus beradaptasi dengan generasi milenial pendidik perlu menciptakan cara mengajar yang lebih efektif sesuai dengan keadaan saat ini. Pada akhir pemateri dilakukan sesi tanya jawab. ( Anas-Humas)