Upaya Keras Berbuah Prestasi

Diposting pada

Profil Rizka Fitria Utami

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) merupakan program pertama yang dilaksanakan oleh Bagian Kemahasiswaan Untirta pada tahun 2021. Pada program ini dipilih beberapa dari puluhan ribu mahasiswa Untirta yang dianggap paling berprestasi.  Atas dasar seleksi yang ketat, maka terpilihlah Rizka Fitria Utami (Juara 1, S1 Teknik Kimia) Ii Nurul Hapsari (Juara 2, S1 Teknik Metalurgi)  Reinna  Emily Rachman (Juara 3, S1 Kedokteran) dan Ahmad Rizq Dzaky (Juara 1, D3 Manajemen Pemasaran.

***

Pada kesempatan yang istimewa, jauh setelah pengumuman Pilmapres, tim Humas Untirta berkesempatan bertemu dengan Rizka. Masih seperti dulu, ia terlihat sumringah dan aura semangat dalam wajahnya begitu terpancar dengan balutan senyum yang khas. Usai memenangkan Pilmapres dan kini Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) berhak disandangnya. Menurut mahasiswa Teknik Kimia semester 8 ini, ada banyak perubahan yang terjadi. Salah satu perubahan yang paling besar menurutnya saat ini adalah bagimana mengemban amanah itu dengan semakin bekerja keras dalam peningkatan kapasitas diri.

Peningkatan kapasitas diri itu, menurutnya, bukan hanya soal nilai mata kuliah saja, melainkan juga aktivitas lain yang terus menguji kemampuannya.  Ia saat ini memang tercatat sebagai volunteer di Pusat Layanan Internasional (PLI) Untirta dan magang secara mandiri. Ia lakukan itu guna bekal di dunia kerja nanti.

Lantas apakah menjadi Mawapres pada akhirnya menjadi beban bagi dirinya? Menurutnya, sama sekali tidak karena Mawapres adalah impiannya  sejak menginjakan kaki di Untirta.  Mawapres baginya adalah bentuk apresiasi tertinggi dari keseimbangan prestasi akademik dan nonakademik.

“Tentu dengan penganugrahan  sebagai Mahasiswa Prestasi Utama Untirta 2021 adalah sebuah kebanggaan dan bahagia. Orang yang paling memotivasi saya ialah kedua orangtua, teman terdekat sebagai support system selama di bangku perkuliahan dan mengikuti kegiatan rangkaian pilmapres hingga pilmapres nasional yang diselenggarakan oleh DIKTI,” ujar perempuan asal Cilegon ini.

Demi menempuh Mawapres tersebut, Rizka pun berusaha keras mempersiakpan sedini mungkin, karena baginya pilmapres bukanlah ajang yang bisa dipersiapkan dalam sebulan dua bulan seperti lomba pada umunya. Banyak prestasi yang harus dipersiapkan dan juga publikasi untuk mempersiapkan pilmapres. Hal yang dilakukannya adalah mulai dari mengikuti lomba karya tulis ilmiah, esai baik tim atau individu di tingkat nasional maupun internasional dan hal terpenting lainnya ialah persiapan bahasa dengan tingkat kesulitan tertentu.

“Kesulitan dalam hal running untuk mendapatkan data yang bisa dilombakan berhubung di situasi pandemi banyak sekali laboratorium ditutup dan tidak bisa mengambil data penelitian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut saya harus mengikuti lomba esai yang bisa menggunakan data literatur, karena hal terpenting dalam menjadi mahasiswa berprestasi ialah prestasi,” tuturnya.

Maka dari itu, ia menyerukan program karya tulis ilmiah/esai ilmiah yang menjadi syarat utama pilmapres. Lebih dari itu, hal itu memang sudah menjadi ruh akademik yang menjadi syarat mutlak dalam perjalanan pendidikan tinggi.

Selain itu, sebagai Mawapres tentu ia juga akan tetap menjaga nama predikat/penganugrahan sebagai mahasiswa berprestasi, mengenalkan almamater tercinta Untirta di ajang nasional dan internasional. Ia pun berpesan kepada para mahasiswa yang ingin menjadi The Next Mawapres, untuk selalu mempersipakan diri jauh sebelum pemilihan berlangsung.

“Mulailah persiapan sejak dini, dan aktif dalam kegiatan perlombaan hingga persiapan bahasa juga harus mulai dipersiapkan serius,” katanya bersemangat.(HI/AAP/VDF)