Perkuat Implementasi Kampus Merdeka, Untirta – KIT Adakan MoU

Diposting pada

Serang, (30/08/2021) – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terus menjalin kerjasama dengan dunia industri untuk pengimplementasian kampus merdeka merdeka belajar diantaranya adalah melakukan MoU dengan PT. Krakatau Information Teknology (KIT) pada senin (30/08) di ruang rapat gedung rektorat lt. 4. Hadir saat penandatanganan MoU pimpinan rektorat, dekanat FISIP, dan jajaran pimpinan PT. KIT serta bagian humas dan kerjasama Untirta. PT. KIT merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari PT Krakatau Steel (Persero), Tbk yang bergerak di bidang perencanaan, pengembangan, dan perawatan managed services solusi Information and Communication Technology (ICT) yang mencakup aplikasi sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi, telekomunikasi, kelistrikan, instrumentasi dan otomasi;

Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, MT saat memberikan sambutan mengatakan pihaknya sangat senang dan menyambut baik atas inisiasi MoU Untirta – PT.KIT. Rektor menegaskan MoU ini dapat membantu Untirta dalam implementasi program kampus merdeka merdeka belajar. Selain itu menurutnya PT. KIT juga dapat mendorong kepercayaan diri mahasiswa Untirta untuk mencoba bekreasi di dunia starup.  Lebih lanjut Prof. Fatah juga menyinggung program study informatika yang baru saja dimiliki oleh Untirta akan tetapi sudah menjadi prodi favorit dengan ketetatan yang tinggi.”jadi nanti akan diperkuat oleh tim dari KIT penguasaan digital literacy nya, simulasi penyiapan aplikasnya  setelah penandatanganan MoU ini.”ucapnya.

Sementara itu direktur utama PT. Krakatau Information Technology, Prima Suyitno menyampaikan tujuan pihaknya melakukan MoU dengan Untirta adalah menjalin kerjasama khususnya dalam pencarian bibit unggul di bidang Informasi Teknologi. “kita sangat kesulitan dalam mencari bibit bibit unggul, itu yang kita rasakan”.tukasnya. Dirinya merasa diuntungkan dengan adanya program merdeka belajar dimana hal tesebut akan mendorong terjadinya transfer knowledge sehingga dapat meminimalisir gap antar dunia industry dengan dengan dunia akademi.  Ia berharap dapat membangun bibit unggul bersama dalam menciptakan ekosistem yang mendukung lahirnya start up di Indonesia.