Pusat Layanan Internasional UNTIRTA (PELITA) Aktif Memfasilitasi Kegiatan Kolaborasi Penelitian Internasional.

Diposting pada

Sejak resmi dimulai pada April 2021, Tim Pusat Layanan Internasional Untirta (PELITA) mulai secara aktif terlibat dalam fasilitasi kegiatan penelitian internasional Gender Equality pada bidang pembelajaran bahasa Inggris (English Language Teaching) dalam 18 bulan ke depan yaitu medio April 2021 sampai dengan September 2022. Projek penelitian internasional ini melibatkan 10 negara yang masuk dalam kategori Official Development Assistance (ODA) yaitu negara-negara yang menjadi prioritas bantuan pendanaan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat seperti Bangladesh, Botswana, Brazil, China, Colombia, Indonesia, Morocco, Philippines, Ukraine dan Vietnam. Projek penelitian dengan tema ‘Gender-ing ELT: International perspectives, practices, policies’ ini diketuai oleh Dr. Vander Viana dari University of East Anglia, UK yang didampingi oleh peneliti utama lainnya yaitu Dr. Aisling O’Boyle yang merupakan dosen senior di Queen’s University Belfast, UK. Penelitian internasional ini didanai oleh British Council melalui skema Widening Participation Research Grants.

Dr. Viana, yang juga merupakan Associate Professor in Education di University of East Anglia, UK mengungkapkan kebahagiaannya untuk bekerja bersama tim dari kesepuluh negara di atas dalam dua tahun ke depan melalui projek penelitian internasional ini. Menurutnya, dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris isu gender masih relatif kurang tereksplorasi dan karenanya menjadi kesempatan yang baik untuk memicu perubahan sosial secara bottom-up yang juga sekaligus mendukung United Nations’ Sustainable Development Goal 5.

Dr. Udi Samanhudi selaku co-investigator untuk wilayah Indonesia yang juga merupakan kepala Pusat Layanan Internasional Untirta (PELITA) menyatakan bahwa kegiatan penelitian bersama ini akan melibatkan dosen-dosen dalam bidang pendidikan bahasa Inggris terutama di lingkungan Untirta, mahasiswa, guru, orang tua serta pemangku kebijakan seperti kepala dinas pendidikan dengan fokus menggali dan memahami dengan lebih baik perspektif mereka terkait dengan isu gender. Menurutnya, projek ini juga sekaligus dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kesadaran publik terkait dengan isu kesetaraan gender (gender equality) di kesepuluh negara yang terlibat dalam penelitian internasional ini.

Selain dari British Council, projek ini juga mendapatkan dukungan penuh dari lembaga penelitian internasional yang berada di masing-masing negara anggota. Dr. Marie selaku kepala the National Research Council of the Philippines (NRCP), misalnya, sangat mendukung projek penelitian ini. Menurutnya, projek penelitian yang berfokus pada isu gender terutama dalam dunia pembelajaran bahasa Inggris yang masih cukup langka dilakukan di Philippine akan mampu memantik peneliti dari disiplin ilmu lain untuk melakukian kajian serupa.

Terkait dengan mulai dilaksanakannya kegiatan penelitian internasional ini, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prof. Dr. Ir. Fatah Sulaiman, ST., MT, sangat menyambut baik dan mendukung penuh projek penelitian internasional ini yang ke depannya nanti diharapkan mampu membuka jejaring (networking) kegiatan kerjasama internasional jenis lainnya terutama dengan kesepuluh negara yang terlibat dalam projek ini. Dukungan serupa juga disampaikan oleh Dr. Aceng Hasani, M.Pd selaku Wakil Rektor bidang kerjasama, sistem informasi, penguatan kemitraan dan layanan Industri Untirta. Dia sangat berharap kegiatan penelitian bersama yang difasilitasi oleh tim Pusat Layanan Internasional Untirta ini akan juga memacu kerjasama penelitian internasional pada bidang-bidang lain terutama melalui skema pendanaan yang disediakan oleh lembaga-lembaga asing seperti British Council.

Dalam dua tahun ke depan, projek ini diharapkan menghasilkan beberapa jenis output seperti  buku dengan judul Gender-ing ELT classes across the globe dan International Perspectives on English Language Teaching serta beberapa artikel penelitian untuk diterbitkan pada jurnal-jurnal internasional bereputasi.