Untirta – APPERTI Laksanakan Workshop PEKERTI Secara Daring

Diposting pada

Serang, (03/05/2021) – Asosiasi Perguruan Tinggi Banten (Apperti) bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Untirta mengadakan Workshop Program Peningkatan Keterampilan Teknik Instruksional (PEKERTI) secara daring. Pelaksanaan workshop pekerti ini akan berlangsung selama 6 hari yakni pada tanggal 03 – 08 Mei 2021. Ketua Pelaksana Workshop Pekerti Prof. Dr. Yayat Ruhiyat, M.Si mengatakan dasar penyelenggaraan workshop yang diadakan oleh Untirta dan Apperti adalah MoU Rektor Untirta dengan Ketua Apperti  No.64/Un.43/HK.06.00/2020 dan Perjanjian Kerjasama antara Ketua LP3M dengan Koordinator bidang Organisasi dan kerjasama Apperti No.32/UN.43.15/HK.06.00/2021. “Penyelenggaraan workshop ini merupakan tindaklanjut dari MoU dan Perjanjian Kerjasama antara Untirta dan Apperti yang telah ditandatangani sebelumnya”.ujarnya saat menyampaikan laporan. Lebih lanjut Prof. Yayat mengungkapkan peserta workshop pekerti akan dibekali dengan 12 materi yang akan disampaikan oleh narasumber dan fasilitator yang bergelar guru besar dan doktor. Model pembelajaran secara daring sebanyak 50 pelajaran dengan 3 metode yakni penyampaian materi diskusi/pendalaman materi, karya workshop dengan model CST, serta pre test dan ujian akhir. Sementara itu dari jumlah peserta, workshop pekerti ini diikuti oleh 154 orang dosen dengan rincian 20 orang dari PTN dan 134 orang dari PTS. Menurutnya workshop pekerti bersifat kerja latih dengan tuntutan luaran instruksional oleh karena itu sebagai luaran atau karya peserta dari kegiatan ini adalah video pembelajaran.

Perwakilan Apperti Banten, Anis Fuad, SE.,MM dalam sambutannya menyampaikan apperti telah dua kali mengadakan workshop pekerti yang awalnya hanya untuk di Banten saja tetapi saat ini sudah menasional bahkan terdapat peserta dari luar negeri. “mudah mudahan Untirta ikut terbawa tidak hanya tingkat nasional tetapi juga tingkat internasional”.ucapnya.  Anis menambahkan pada workshop pekerti ini selain peserta dibekali oleh materi, peserta juga akan diberikan pelatihan tatacara bagaimana cara mengisi serdos yang benar. Ia pun berharap peserta yang mengikuti workshop dapat lulus seluruhnya. Pihak apperti pun mengapresiasi kepada LP3M Untirta yang telah bekerjasama sehingga workshop ini dapat terlaksana dengan baik dan kedepannya melalui Workshop pekerti dapat membentuk karakter karakter dosen dan mengangkat derajat dosen melalui serdos yang dilakukan.

Plt Kepala LLDIKTI IV, Dharnita Chandra mengatakan pelatihan pekerti merupakan pelatihan pembekalan yang ditujukan bagi semua dosen muda untuk menjadi dosen professional. Pekerti diperlukan karena terdapat kebijakan yang mewajibkan dosen memiliki sertifikat pekerti yang ingin mengusulkan jabatan akademik dosen terutama untuk usulan asisten ahli dan sertifikasi dosen. Selain itu Untirta adalah perguruan tinggi negeri di Banten yang ditunjuk dalam penyelenggaraan pekerti dan dapat mengeluarkan sertifikat pekerti. Masih menurut Dharnita, para peserta workhshop yang merupakan dosen PTN dan PTS itu, wajib  mengetahui 8 Indikator kinerja Utama kementerian yang dapat dibagi 3 secara garis  besar yaitu peningkatan kualitas mahasiswa, peningkatan kualitas dosen, dan peningkatan Kualitas kurikulum.”ibu ibu dan bapak bapak diharapkan dapat menciptakan kelas yang kolaboratif dan partisipatif”tukasnya.

Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, MT menyambut baik pelaksanaan pekerti hasil kerjasama dengan Apperti. Menurutnya dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan  dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan–teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Dosen sebagai tenaga pendidikan, juga sebagai tenaga professional yang bertugas mencakup kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan proses, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian. Di samping itu melaksanakan tugas tambahan dan pengabdian kepada masyarakat. “Atas dasar kesadaran akan pentingnya profesionalisme dosen tersebut, dan perlunya mengembangkan diri menjadi guru di perguruan tinggi yang profesional. Maka kebutuhan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), sangat dirasakan pentingnya bagi dosen untuk meningkatkan penguasaan kemampuan instruksional”jelasnya. Selain itu Prof. Fatah mengatakan pihak kementerian tengah fokus menata dosen dosen yang sudah dan belum memiliki sertifikasi dosen. Pasalnya Untirta juga menjadi perhatian pihak inspektorat karena terdapat dosen yang belum memiliki sertifikasi profesi sebagai dosen kemudian diberikan kewajiban mengajar dan mendapatkan honor termasuk apresiasi tambahan remunerasi. Diakhir sambutan Prof Fatah berharap melalui workshop pekerti ini dapat muncul dosen dosen penggerak yang terus meningkatkan kualitas institusinya termasuk meningkatkan kewibaan reputasi Universitas melalui inovasi pembelajalaran dan inovasi riset. (RDB)