BIG DATA UNTUK PENANGANAN COVID-19

Diposting pada

Pada hari Rabu, 1 Juli 2020, Program Studi Magister Pascasarjana Untirta menggelar hajatan berskala global, yaitu International Webinar dengan mengangkat tema penting, “The Role of Artificial Intelligence to Overcome Covid-19 in Taiwan”.

Acara dibuka oleh Direktur Pascasarjana Untirta, Dr. Aan Asphianto, MH. Dalam sambutannya, Asphianto menyampaikan pentingnya berbagi ilmu dan informasi terutama terkait dengan penanganan wabah Covid-19 agar kita dapat belajar dan mengambil pengalaman dari sebuah Negara yang sudah terbukti berhasil menangani wabah ini. Untuk itu, Selain dalam upaya untuk meningkatkan kerjasama antar kampus bertaraf Internasional, penyelenggaraan acara  dengan mengangkat “hot issue”  seperti ini patut diapresiasi oleh semua pihak.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini menurut ketua penyelenggara yang sekaligus Ketua Program Studi Magister Manajemen Untirta, Agus David Ramdansyah, Ph.D adalah selain sebagai salah satu implementasi Program kerja Prodi Manajemen Untirta, yaitu melakukan kolaborasi dengan kampus luar negeri dalam hal ini dengan Taiwan Medical University (TMU), juga untuk mempelajari dan menggali ilmu, pengetahuan, teknologi dan pengalaman dari seorang ahli Riset dengan memanfaatkan Big Data khususnya dalam penanganan Covid-19. Agus berharap peningkatan kerjasama dan kolaborasi dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi antara Untirta dan TMU ini akan lebih erat dengan rancangan program yang lebih terencana dan terukur di masa yang akan datang. Selain itu, Ia berharap setelah mengikuti acara ini, para peserta akan memperoleh wawasan yang lebih luas dalam hal riset.

Keynote speaker pada kesempatan itu adalah seorang ahli Big Data yang juga bukan saja seorang Dekan di Taipei Medical Universty, tetapi juga adalah Penasehat untuk Pemerintah kota Taipei, Prof. Ben-Chang Shia. Dalam paparannya, Shia menguraikan akan pentingnya pengelolaan data untuk diolah dan dianalisis dengan benar dengan menggunakan metode yang tepat sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Salah satu keberhasilan para peneliti di Taiwan diantaranya adalah mampu memprediksi pola aktivitas virus corona. Dengan demikian, Taiwan selalu memiliki kewaspadaan dan bersiap untuk menghadapi epidemic yang timbul dari China tanpa harus melakukan Total Lockdown.

Padahal menurut data, dari populasi penduduk Taiwan yang berjumlah sekitar 23 juta jiwa, sebanyak 850 000 orang bertempat tinggal dan 404 000 orang bekerja di China. Selain itu, pada tahun 2019, sebanyak Wisatawan China berkunjung ke negeri ini. Dapat dibayangkan bagaimana sibuknya lalulintas orang antara China dan Taiwan. Sementara jarak kedua Negara tersebut hanya sekitar 130 KM yang dipisahkan oleh Selat Taiwan.

Acara ini ditutup oleh Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman. Pada pidato penutupannya, Sulaiman menyampaikan kegembiraan dan apresiasinya atas penyelenggaraan acara yang diinisiasi oleh Prodi MM Untirta ini. Dalam catatannya, sangatlah penting untuk membuat sebuah starategi dalam mengumpulkan me-manage dan memanfaatkan data untuk berbagai kepentingan, sehingga dari waktu ke waktu bisa memiliki “harta karun” big data yang sangat besar manfaatnya untuk dianalisis guna berbagai kepentingan pembangunan.

Webinar International ini pertama kalinya digelar oleh Prodi Magister Manajemen Untirta yang diikuti oleh 300 peserta, tidak hanya berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Gorontalo dst, tetapi juga diikuti oleh peserta dari luar negeri yaitu, Taiwan, China, Bangladesh, India dan Singapore.

-ADR-