LSP Untirta Gandeng BNSP dalam Pengadaan Uji Validasi Kompetensi

Diposting pada

Serang – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) adakan Uji Validasi Kompetensi, dimana para Asesor terpilih akan melakukan asesmen/penilaian kepada para Asesi nantinya untuk mendapatkan sertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Namun, hari Selasa (28/6/2022) baru terlaksana Workshop Uji Coba Pedoman Sistem Pengujian Kompetensi Mahasiswa di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Untirta.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Agus Sjafari, memberikan sambutan dan sekaligus membuka rangkaian perdana acara tersebut.

“Saya sampaikan bahwa sekarang tidak cukup bahwa mahasiswa mendapatkan ijazah dan transkip nilai saja, tetapi juga sesi pencapaiannya dalam bentuk uji kompetensi. Nah, saya menyampaikan bahwa memang kebutuhan dengan berdirinya LSP ini menjadi suatu ke-niscayaan, dan bahwa perguruan tinggi lain pun sudah banyak karena itu memang menjadi suatu keseharusan. Kita berharap melalui uji kompetensi ini juga mahasiswa tidak hanya mendapatkan sertifikasi saja. Namun, juga memiliki kemampuan sesuai dengan sertifikat yang diambil/dituju, mudah-mudahan melalui acara ini semuanya bisa mengikuti, mungkin itu yang bisa kita sampaikan, dengan mengucapkan lafal Basmallah Kegiatan Workshop Uji Coba Pedoman Sistem Pengujian Kompetensi Mahasiswa Di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unversitas Sultan Ageng Tirtayasa dibuka,” ucap Agus dalam sambutannya.

Ketua Panitia/Pelaksana, Deddy Supriatna, mengungkapkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) mengadakan tiga rangkaian dalam kurun waktu tiga hari ke depan yaitu, uji coba, sosialisasi sistem manajemen mutu, validasi MUK dan TUK, pendaftaran calon peserta sertifikasi, pada hari pertama. Pada hari ke-dua, persiapan assesmen, melaksanakan assesmen di ruangan uji kompetensi, melaksanakan pleno sertifikasi, menerbitkan sertifikasi. Pada hari ketiga, audit internal, pembahasan hasil audit, penyampaian hasil audit, manajemen redium.

“Kita ada tiga rangkaian utama hari ini/hari pertama adalah uji coba, sosialisasi manajemen mutu, kemudian validasi MUK, kemudian verifikasi TUK, kemudian pendaftaran calon peserta verifikasi. Kemudian di hari ke-dua, itu adalah persiapan assesmen, melaksanakan assesmen di tempat uji kompetensi, melaksanakan pleno sertifikasi, menerbitkan sertifikasi. Kemudian hari ketiga itu ada empat rangkaian yaitu, audit internal, pembahasan hasil audit, penyampaian hasil audit, manajemen radium, jadi tiga rangkaian tersebut menjadi satu rangkaian wajib yang harus dilaksanakan LSP Untirta gitu,” jelas Deddy.

Perlu diketahui, terdapat 13 skema yang diajukan untuk validasi kompetensi yaitu:
– Penyuluh Pertahanan Supervisor
– Public Relation
– Koordinator Kehumasan
– Fotografer Kehumasan
– Power Trance Technicision
– Pemasaran Digital
– Instruktur Muda
– Hubungan Industrial
– General Banking
– Akuntansi Pratama
– Akuntansi Muda
– Akuntansi Madya
– Audit Energy dan Automasi Industri

Deddy juga menerangkan latar belakang acara tersebut bahwasannya di dunia kerja dibutuhkan adanya kompentensi keahlian terutama pada tiga belas skema yang telah disebutkan.

“Untuk latar belakangnya, yang pasti bahwa dunia kerja salah satunya adalah dibutuhkannya kompetensi keahlian, jadi sertifikasi yang diberikan itu lebih kepada memperkuat bahwa mahasiswa itu memiliki kemampuan di tiga belas tadi,” terang Deddy.

Salah satu Asesi sekaligus Mahasiswi Akuntansi Untirta, Aira Krissyah, memberikan tanggapannya terkait kegiatan Uji coba Pedoman Sistem Pengujian Kompetensi Mahasiswa Di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unversitas Sultan Ageng Tirtayasa.

“Tanggapannya, tadi seru sih, terus karena ‘kan tadi masih uji coba, jadi masih belum ada yang tertata dan maksimal. Namanya juga uji coba, tapi overall seru sih dan bisa nambah ilmu kita juga, kan kita dari tadi ngisi soal juga,” tanggap Aira.(red/HI/AAP/VDF)