Untirta Adakan PMM Tahap Dua di Tahun 2022, Pra-Pelepasan Berjalan dengan Lancar

Diposting pada

Humas Untirta – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada tahun ini adakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahap dua, dimana tahap satu sudah terlaksana pada satu tahun sebelumnya di tahun 2021.

Pada tahap awalan kegiatan PMM adalah pendaftaran yang akan menjadi bakal calon peserta dan sosialisasi. Sosialisasi sendiri telah dilangsungkan secara Dalam jaringan (Daring) pada Jumat, pukul dua siang (13/5) kemarin. PMM melatarbalakangi penambahan wawasan serta perluasan eksplorasi mahasiswa terkait ke-bhinekaan, seperti yang diucapkan oleh Tim Pengelola PMM Untirta, Ratih Purnamasari. (14/5)

“Latar belakangnya adalah agar mahasiswa bisa mengeksplor dan menambah wawasan terkait kebhinekaan sehingga nanti ketika prakteknya mahasiswa itu di pertukaran mahasiswa merdeka ini dia akan dikirim keluar pulau dari tempat dia berada semisal nih dia mahasiswa untirta nah dia akan diputar misalnya ke Sulawesi kah, ke kalimatan kah, ke Sumatra, nanti ditempat tersebut, mahasiswa diharuskan mempelajari adat istiadat serta budaya dari mahasiswa atau ptn tersebut,” ucap Ratih.

Yudi Juniardi, Koordinator PMM tahap dua, mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan meningkatkan Indeks Kinerja Utama (IKU).

“Meningkatkan rasa nasionalisme kemudian yang kedua mendapatkan pengalaman baru karena mereka belajar di tempat yang baru, kemudian, belajar lintas daerah lintas budaya kemudian, menambah kompetensi mereka yang mungkin tidak didapatkan di prodinya tapi didapatkan di luar,” ucap Yudi kepada Tim Humas.

“Dan untuk perguruan tinggi itu untuk meningkatkan indeks kinerja utama (IKU) dan menambah implementasi pembelajaran inovatif kalau buat perguruan tinggi,” tambah Yudi.

Untuk PMM tahap dua tahun ini memiliki perbedaan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Pada tahap dua ini, Mitra kerja dalam pelaksanaan kegiatan PMM ditiadakan, tidak seperti sebelumnya Mitra kerja dilibatkan dalam kegiatan PMM, selanjutnya terletak pada penyempitan pemilihan geografis perpindahan para mahasiswa. Dimana, mahasiswa hanya dapat memilih satu pulau (Pulau besar di Indonesia) dan harus fokus di satu pulau tersebut, seperti yang diterangkan Ratih kepada Tim Humas.

“Kalau pembedanya itu kalau dulu ada perguruan tinggi penerima dan ada perguruan tinggi pengirim dan mitra. Kalau sekarang hanya perguruan penerima dan perguruan pengirim, mitranya tidak ada. Kalau dulu itu dia bisa memilih dua pulau, kalau sekarang malah hanya satu pulau tapi dia harus lebih fokus dia mau di perguruan tinggi mana,” terang Ratih.

Antusias mahasiswa terlihat semangat sejauh ini, tercatat sebanyak 260 (yang melakukan pendaftaran untuk PT penerima) mahasiswa telah masuk ke dalam grup Whatsapp bakal calon PMM tahap dua, yang ditargetkan Universitas sebanyak 350 mahasiswa. Pendaftaran PMM sendiri telah dibuka kemarin (13/5) pada pukul tiga sore, mahasiswa bisa mendaftarkan diri pada alamat website berikut https://program-pmm.id/.

Agus Sjafari, Wakil Rektorat I Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian, dan Hilirisasi Riset, memberikan tanggapan dan harapan yang positif dengan diselenggarakan PMM tahap dua ini.

“Kesimpulannya kegiatan pm mini menurut saya bagus untuk mahasisswa jadi semakin banyak mahasisswa yang ikut akan bikin pengalaman yang berbeda lah ya akan memberikan nilai yang lebih dari yang pernah ikut di program pertukaran mahasiswa merdeka itu, jadi ada pengalaman ketimbang dia yang kuliah di tempatnya sendiri, jadi ada kuliah ditempat lain kan bagus,” tanggap Agus

“Kemudian harapan kedepan ya kalau saya kalau ada lagi di tahun ketiga ya semakin baik lah programnya, jadi kekurangan di tahun lalu bisa diperbaiki tahun ini dan persiapannya lebih matang. Ya mungkin kalau sekarang perlu ada yang diperbaiki di tahun depan ada program yang lain lagi diperbaiki, ya biasa gitu . ya saya sangat mendukung program pertukaran mahasiswa merdeka itu,” harap Agus.