Untirta bersama Agro-Hub Bersinergi Bangun Banten Selenggarakan Focus Group Discussion

Diposting pada

SERANG – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada hari Rabu, 22 September 2021 selenggarakan Simulasi Rantai Pasok Produk Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Unggulan untuk mendukung Agro-Hub (Distribution Center) di Provinsi Banten Tahun 2021 dengan Tema FOCUS GROUP DISCUSION yang bertempat di Ballroom  Hotel & Convention Hall Dewiza Kec. Cipocok jaya Kota Serang dengan menerapkan protokol kesehatan, acara diadakan sebagai tindak lanjut pembahasan-pembahasan sebelumnya dan diterapkan Program dan cara pengembangan berbagai produk-produk ungulan Agro-Hub yang diusulkan oleh Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik Untirta, Dr.-Ing Muhammad Iman Santoso, M.Sc. beserta tim yang telah dinyatakan lolos seleksi pada program Matching Fund Kedaireka tahun 2021 dikesempatan waktu yang lalu, yakni program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi kepada insan Dikti dan industri untuk bermitra atau berkolaborasi membentuk ekosistem Kampus Merdeka – Merdeka Belajar. Acara giat Simulasi dihadirkan 3 orang Narasumber dari Kadis Peternakan dan Pertanian Prov. Banten, Ir. H. M. Tauchid S, M.Si., Direktur Operasional PT. ABM, Ilham Mustofa, M.IP., dan Kepada Bappeda Prov. Banten, Dr. Mahdani, S.T., S.E., M.Si., M.M., kemudian Wakil Rektor Bidang Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian, dan Hilirisasi Riset Untirta, Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si.” sebagai ketua penyelenggara Dr. Ir. Sirajuddin, S.T., M.T.(Dosen Teknik Industri FT-Untirta).

Dr.-Ing Muhammad Iman Santoso, M.Sc. selaku Ketua Tim di Agro-Sub menuturkan bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh petani di Provinsi Banten biasanya dikirim untuk dibungkus di luar provinsi, lalu dipasarkan kembali di Provinsi Banten. Melalui pengembangan Agro-Hub (distribution center), Untirta bersama dengan para mitra yang ada dan lainnya kedepan akan menyediakan warehouse, packing house, dan display product atau Agro Mart untuk memudahkan proses penyimpanan, pengemasan, dan pendistribusian hasil pertanian kepada pasar, sehingga Provinsi Banten mampu mengemas dan memasarkan hasil tani menggunakan brand-nya sendiri.

“Kita ingin mendekatkan petani dengan market melalui mediasi dari kita. Agro-Hub yang ada sekarang akan menjadi off-taker yang mengambil langsung dari petani, diolah, dikemas atau dibranding sesuai dengan brand kita, yang harga dari nilai produk  terjangkau oleh para petani dan dirasakan oleh masyarakat (oleh petani untuk petani dan masyarakat)” Ungkap Iman.

Kelak Agro-Hub akan menjadi dan membangun gudang logistic & marketing living laboratory  yang komersialisasi produk UMKM sektor pangan di Provinsi Banten, mulai dari pemrosesan, perizinan, sertifikasi, Good Manufacturing Pangan (GMP), hingga siap dipasarkan melalui platform e-commerce. Kelas Agro pun akan dibuka dan pendampingan bisnis akan dilakukan bagi mahasiswa dan civitas akademika Untirta melalui kurikulum agrobisnis.”besar harapan kedepan ucapnya akan terus dikembangkan di kesempatan program-program yang akan datang atau selanjutnya tidak hanya sampai disini guna pematangan materi maupun teori sebagai Agro-Hub yang handal bersama mitra yang tergabung didalamnya.”Ujarnya.

Agus Sjafari (Warek I-Untirta) merasa senang dan mengapresiasi meski beliau mewakil Rektor Untirta yang tidak bisa hadir dikesempatan acara Simulasi di Focus Group Discussion. Semoga dengan adanya dan terselenggaranya acara ini bisa mewujudkan gagasan yang telah diajukan dengan optimal dan memberikan dampak baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten dan sekitar.

Serta “Mudah-mudahan ini memberikan manfaat bagi percepatan pembangunan di Provinsi Banten, khususnya akan berdampak bagi meningkatnya pertumbuhan ekonomi sekaligus ketahanan pangan masyarakat Banten.” Outcome-nya untuk penguatan implementasi Kampus Merdeka – Merdeka Belajar dengan indikator kinerja utama yang sudah dijanjikan juga harus terealisir. Harapan kedepannya lebih baik dan yang paling utama adalah dampak dari kegiatan ini bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten dan Indonesia.”Pungkasnya.(Tma)