Hari Ke 2 Workshop Applied Approach Untirta – STKIP Setia Budhi

Diposting pada

Serang, (06/04/2021) – Semangat para peserta workshop Applied Approach (AA) masih tampak dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan hingga tanggal 09 April 2021  tersebut. Peserta yang terdiri dari 60 dosen yang berasal dari Untirta dan STKIP Setia Budhi Antusias menerima materi dari narasumber. Pada hari kedua ini terdapat tiga narasumber yakni Prof. Dr. h. Sholeh Hidayat, M.Pd (etika dan moral dalam pembelajaran), Dr. H. Agus Sjafari, M.Si (Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran), dan Dr. Alimudin, MT (pembelajaran berbasis riset)

Dalam paparannya Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd mengatakan dalam konsep etika dan moral pembelajaran,  saat ini dosen tidak hanya dituntut untuk dapat transfer knowledge tetapi juga harus dapat melakukan transfer value. “ saat ini transfer value menjadi bagian yang penting dalam menciptakan suatu pembelajaran yang baik”. Ujarnya. Prof Sholeh juga menjelaskan bagaimana hubungan antara nilai, norma, etika, moral, dan karakter dalam sebuah pembelajaran. Menurutnya gabungan antara nilai, norma, etika, moral, dan karakter akan membentuk sikap dan perilaku seseorang. “input terhadap nilai, norma, etika, moral, dan karakter akan berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan dan perilaku, sedangkan sikap dan perilaku sangat menentukan hasil pembelajaran nantinya. Ucapnya. Lebih lanjut Prof. Sholeh menekankan bahwa seorang dosen merupakan orang yang membelajarkan dan akan terus belajar untuk itu pengetahuan seorang dosen harus selalu dinamis

Dr. H. Agus Sjafari, M.Si narasumber kedua menerangkan materi tentang bagaimana menciptakan komunikasi yang efektif dalam pembelajaran. Perkembangan media komunikasi saat ini menurut Dr. Agus dapat mendukung penciptaan Komunikasi efektif akan tetapi dalam prosesnya komunikasi juga banyak dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya culture / budaya dan metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran sangat mempengaruhi bagaimana komunikasi efektif dapat diterima oleh mahasiswa. “sebagai contoh metode instructional Tanya jawab akan sangat efektif diterapkan saat dosen ingin mengetahui kedalaman penguasaan materi yang telah didapat atau diberikan”.tukasnya. Dr Agus juga menambahkan sebelum dimulainya pembelajaran hendaknya para dosen mengoptimalkan metode yang dipilih dan memberikan penyiapan mental dengan motivasi  bagi para mahasiswa sehingga pembelajaran dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan merangsang mahasiswa untuk belajar mandiri.

Narasumber ketiga yakni Dr. Alimudin, MT memaparkan tentang pembelajaran berbasis riset. Ia mengatakan Pendidikan dan penelitian tidak bisa terpisahkan dalam tri dharma perguruan tinggi. “Harus adanya keseimbangan dan harmonisasi antara penelitian dengan pengajaran”ujarnya. Alimuddin meneruskan bahwa dilihat dari sudut pandang penelitian, universitas sering disebut juga sebagai  industry research namun demikian antara university dan industry research memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling utama adalah terletak pada tujuan dari penelitian itu sendiri. Selanjutnya Dr. Alimuddin, MT juga menjelaskan tentang research based learning yang memiliki filosofi di 4 aspek yakni pembelajaran yang membangun pemahaman mahasiswa, pembelajaran dengan mengembangkan knowledge, pemebelajaran yang merupakan proses interaksi sosial (kolaborasi), dan pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata. (RDB)