Hari Ke-3 Pekerti : Peserta Tetap Semangat Menerima Materi Narasumber

Diposting pada

Serang, (17/02/2021) – Hari ke-3 pada kegiatan Peningkatan Ketrampilan Dasar Instruksional (PEKERTI) masih diwarnai semangat 132 peserta menerima materi dari para narsumber. Diketahu dari panitia pekerti pada hari ke 3 Rabu (17/02) narasumber yang akan hadir melalui darin g adalah, Dr. Aceng Hasani, M.Pd yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kerjasama, SIstem informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri., Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd mantan rektor untirta 2 periode, dan Dr. Ing. Rangga Galura Gumelar, Dosen Untirta.

Memasuki materi pertama pada hari ke-3 yang disampaikan oleh Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd adalah terkait karakteristik mahasiswa dan pendidikan orang  dewasa. Menurut Dr. Aceng berbicara karateristik mahasiswa setidaknya terdapat 4 hal  yang melekat dalam diri mahasiswa yakni  Stabilitas dalam kepribadian yang mulai meningkat, Cenderung memantapkan dan berpikir dengan matang terhadap sesuatu yang akan diraihnya , Cenderung lebih dekat dengan teman sebaya untuk saling bertukar pikiran dan saling memberikan dukungan, dan Mandiri dan memiliki prakiraan di masa depan. Keempat hal tersebut tidak terlepas dari pembentukan kompetensi mahasiswa yang harus dimiliki pada abad 21. “mahasiswa di abad 21 ini harus memiliki 4 kompetensi yaitu komunikasi, kolaborasi, kreativitas dan inovasi, serta pemikiran kritis dan pemecahan masalah”. Terang aceng. Beliau pun menambahkan mendidik mahasiswa berarti memberikan pendidikan orang dewasa dan hal ini tentunya memilki perbedaan dengan pendidikan anak. “Mengutip pengertian dari Unesco, Pendidikan orang dewasa  merupakan proses pendidikan yang diorganisasikan isinya,tingkatannya, dan metodenya secara formal maupun nonformal untuk memenuhi kebutuhan yang melengkapi pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, mendapatkan keterampilan dan membawa perubahan sikap seseorang sebagai tenaga pembangunan yang mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya” Ucapnya.

Materi kedua diberikan oleh Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd dengan judul pengembangan kurikulum di perguruan tinggi. Dalam materi nya Prof. Sholeh menjelaskan tentang hakikat dan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Menurut Prof. Sholeh perjalanan kurikulum di Indonesia sangat dinamis tergantung kebijakan kementerian sehingga seringkali banyak yang berpendapat keputusan penetapan kurikulum bersifat politis. Terlepas dari hal tersebut prof sholeh menegaskan bahwa kurikulum sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran. “Jika kurikulum menyangkut segala hal yang dibelajarkan berisi program, rencana, dan isi pelajaran sedangkan pembelajaran terkait bagaimana membelajarkan materi ajar itu yang terdiri dari metode, tindakan pembelajaran dan presentasi”. Ucapnya. Prof. Sholeh menambahkan bahwasanya perubahan kurikulum dilatarbelakangi oleh kebutuhan terhadap kompetensi. Kondisi global yang berkembang secara cepat membuat persaingan dan persyaratan sangat tinggi sehingga terdapat permintaan lulusan yang berkompetensi. Untuk memenuhi permintaan lulusan yang berkompetensi maka mau tidak mau terjadi perubahan kurikulum dan pembelajaran. Masih dari Prof. Sholeh,menurutnya kurikulum perlu dievaluasi setiap tahun. “evaluasi kurikulum terdiri dari 2 hal yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil”tukasnya.

Dr. Ing. Rangga Galura Gumelar menjadi narasumber terakhir di hari ketiga pekerti dengan membawakan materi Komunikasi pendidikan dan Ketrampilan Dasar Mengajar. Dr. Rangga mengingatkan kepada para peserta arti pentingnya komunikasi yang baik ke mahasiswa. “ yang paling penting adalah bagaimana cara berkomunikasi yang efektif kepada mahasiswa agar pesan atau materi yang disampaikan diterima dengan baik oleh mahasiswa”.ucapnya. Dr. Rangga juga menambahkan bahwa sebagai dosen dituntut memiliki kemampuan membaca gesture mahasiswa karena dari hal tersebut juga bagian dari komunikasi sehingga dosen dapat memahami dan menyesuaikan ketrampilan mengajarnya. (RDB)