Untirta Press dan STISIP Setia Budhi Jalin Kerja Sama

Diposting pada

RANGKASBITUNG, LEBAK-Usai menerbitkan beberapa buku di tahun 2020 lalu yang di antaranya seperti Menuju Norma(l) Baru dan Dua Dasawarsa Pembentukan Provinsi Banten (bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten), kini Untirta Press mulai tancap gas lagi. Untirta Press mengawali tahun baru 2021 ini dengan menjalin sebuah kerja sama penerbitan buku dengan STISIP Setia Budhi Rangkasbitung. Bentuk kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian kerja sama penerbitan buku di Kampus STISIP Setia Budhi, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (18/01/2021). Perjanjian kerja sama penerbitan buku yang dimaksud adalah terkait buku berjudul New Normal; Perspektif Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik Kontemporer yang ditulis oleh Ketua dan dosen STISIP Setia Budhi.

Menurut Ketua STISIP Setia Budhi, Harits Hijrah Wicaksana, buku yang ditulis bersama koleganya atas nama Widi Januar Ghafur dan Imron Wasi adalah respons atas fenomena yang terjadi saat ini. “Seperti diketahui, saat ini fenomena pandemi Covid-19 belum juga usai. Maka dari itu, melalui buku ini kami ingin memberikan pandangan atau bisa menjadi solusi pemerintah dalam menentukan arah kebijakan dalam menangani situasi saat ini,” kata Harits usai menandatangani perjanjian kerja sama tersebut.

Harits menjelaskan, masih sedikitnya buku yang membahas tentang pandemi Covid-19 dari kacamata kebijakan publik menjadi motivasi tersendiri baginya. “Adapun saya memilih Untirta Press sebagai penerbitnya karena bagi saya Untirta Press sudah membuktikan kualitasnya. Ini juga merupakan bentuk kecintaan saya terhadap almamater karena saya adalah salah satu alumnus angkatan pertama dari FISIP Untirta,” tuturnya bangga.

Sementara itu, Direktur Untirta Press, Firman Hadiansyah atau lebih dikenal dengan nama pena
Firman Venayaksa mengatakan, bentuk kerja sama dengan STISIP Setia Budhi adalah hal yang bagus untuk dilakukan. Menurutnya, sebagai lembaga penerbitan, bentuk kerja sama Untirta Press dengan antarkampus bisa menjadi bukti bahwa Untirta Press adalah unit inklusif yang bergerak tidak hanya di lingkup kampus saja.

”Namun, kami juga tetap mengutamakan pencetakan buku atau karya ilmiah di kampus Untirta. Dalam waktu dekat kami juga sedang mempersiapkan peluncuran flatform digital guna memfasilitasi dosen baik dari Untirta maupun dari luar kampus untuk kami terbitkan karyanya dalam bentuk e-book,” kata Firman.(*)