Hari Ke-4 Pekerti : Peserta Mendapat Materi Perangkat, Penilaian, Komunikasi, dan Ketrampilan dalam Pembelajaran

Diposting pada

SERANG, (13/08/2020) – Workshop Program Peningkatan Keterampilan Teknik Instruksional (PEKERTI) yang diselenggarakan hasil kerjasama antara Untirta dan Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi (APPERTI) telah memasuki hari ke-4. Tampak dilayar aplikasi zoom 156 peserta yang mengikuti workshop ini tetap bersemangat menerima materi dari narasumber. Terkhusus di hari ke-4 ini peserta mendapat materi dari tiga narasumber yakni Prof. Dr. Sudadio, M.Pd, Dr. Alimuddin, MT, dan Dr. Ing Rangga G. Gumelar , M.Si dimana ketiga adalah dosen aktif Untirta. Adapun materi yang disampaikan sesuai jadwal adalah tentang 1).Konsep Mekanisme Pengembangan RPS dan SAP, 2).Penilaian, Proses, dan Hasil Belajar, dan 3). Komunikasi Pendidikan & Ketrampilan Dasar Mengajar .

Prof. Dr. Sudadio, M.Pd dalam materinya tentang Mekanisme Pengembangan RPS  ( Pengembangan Perangkat Pembelajaran ) menerangkan bahwa RPS yang merupakan singkatan dari Rencana Pembelajaran Semester mutlak harus disiapkan dalam memulai proses pembelajaran. Prof Sudadio menambahkan bahwa RPS adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi mahasiswa dan dosen  dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk  satu semester kedepan. Sesuai namanya, RPS mengandung 3 unsur yakni yang pertama adalah Rencana yang harus objektif, terukur, Fleksibel, operasional, dan visioner. Unsur yang kedua adalah Pembelajaran yang harus memuat indikator tujuan, efektif, interaktif, aktif, dan kreatif dalam pengertian yang luas dan dalam. Sedangkan Unsur yang terakhir ialah Semester yang berkaitan dengan waktu pembelajaran, bobot mata kuliah, dan suatu perubahan. Dalam penyampaian materinya Pria yang akrab dipanggil pak dio ini menekankan perlunya pembuatan RPS yang disesuaikan dengan proses menuju kompetensi abad 21 Era Revolusi Industri 4.0 sehingga peserta didik nantinya memiliki Kualitas Karakter yang mampu beradaptasi pada lingkungan yang dinamis dengan dibekali banyak literasi dasar / life skills dan menerapkan keterampilan dasar sehari-hari dalam bingkai kepribadian yang Religius, Nasionalis, Mandiri, gotongroyong, dan berintegritas serta mampu memecahkan masalah kompleks dengan kritis berpikir, kreativitas tinggi, Komunikasi yang baik, dan Kolaborasi.

Dr. Alimuddin, MT menyampaikan materi tentang penilaian, proses, dan hasil belajar. Dalam uraiannya Alimuddin menjelaskan Penilaian / Assesment merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran. Letak pentingnya assessment ialah dapat mendefinisikan segala hal yang berhubungan dengan apa yang penting untuk mahasiswa, yang perlu diperhitungkan, bagaimana mereka akan menyediakan waktu dan bagaimana mereka akan melihat potret diri mereka sebagai peserta pembelajaran sehingga assement bisa dikatakan sebagai proses mengukur dan mengumpulkan data (penilaian/skor)dengan cara yang memungkinkan kita untuk menganalisis penacapaian hasil pembelajaran (learning outcome)yang ditetapkan dan efektivitas kegiatan pembelajaran. Alimuddin juga menambahkan bahwa terdapat perubahan paradigm dalam basis pembelajaran. Saat ini yang dipakai adalah pembelajaran berbasis outcome dimana memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis Konten (tradisional)/berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis outcome digerakkan oleh peserta didik dan ditujukan untuk mencapai outcome

Narasumber ketiga yakni Dr. Ing. Rangga G. Gumelar, M.Si menyampaikan paparan tentang Komunikasi Pendidikan & Ketrampilan Dasar Mengajar. Dalam penyampaian materinya Dr. Rangga memberikan penjelasan seputar metode dalam Instructional Communication ( Komunikasi Pembelajaran ). Menurutnya, terdapat beberapa metode instruksional yaitu metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, seminar, simulasi, laboratorium, dan kuliah lapangan. Disisi lain ia pun menyarankan penggunaan media dalam pengajaran bagi dosen. Dalam pandangannya pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa, dapat melampaui batasan ruang kelas, memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya, menghasilkan keseragaman pengamatan dan memberikan pengalaman serta persepsi yang sama. Terkait dengan ketrampilan dasar mengajar, Dr. Rangga menguraikan dan menjelaskan 8 Jenis ketrampilan dasar yang harus dimiliki para dosen yakni, membuka dan menutup proses pengajaran, memberikan penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, bertanya, memimpin diskusi kecil, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan. (RDB)