Enggan Lanjutkan Pendidikan, Untirta Yakinkan Siswa/i SMAN 14 Pandeglang: “Faktor Ekonomi Bukan Hambatan”

Diposting pada

SERANG, (11/02/2020) – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran pelajar mengenai sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyambangi SMAN 14 Pandeglang. Siswa/i kelas 12 berkumpul di Mushola SMAN 14 Pandeglang untuk memperoleh informasi mengenai sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Selain mensosialisasikan jalur, tahapan, jadwal pelaksanaan, dan persyaratan umum seleksi masuk perguruan tinggi negeri, Kepala Sub Bagian Humas Untirta, Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M juga memperkenalkan seluk-beluk Untirta, baik mengenai fakultas dan prodi, aneka sarana dan prasarana, maupun beragam prestasi yang diraih Untirta.

Untirta dan SMAN 14 Pandeglang berfoto bersama: (kiri-kanan: Guru Bimbingan Konseling SMAN 14 Pandeglang, Wali Kelas 12 IPA 2, Kepala Sekolah SMAN 14 Pandeglang, Kepala Sub Bagian Humas Untirta, Staf Humas Untirta).

Kepala Sekolah SMAN 14 Pandeglang, Imroni berharap kunjungan tersebut dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Diakuinya, motivasi siswa/i SMAN 14 Pandeglang dalam melanjutkan pendidikan saat ini masih tergolong rendah.  Mayoritas siswa/i SMAN 14 Pandeglang lebih tertarik langsung mencari pekerjaan usai kelulusan.

“Bapak ingin sekolah itu jangan sampai SMA saja. Teruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Kebanyakan setelah lulus SMA inginnya kerja. SMA itu tidak mencetak angkatan kerja. Kalau kalian ingin langsung kerja, kalian harus masuk SMK karena SMK itu khusus untuk mencetak angkatan kerja.” Jelasnya di hadapan para siswa. Beliau sepakat bahwa SMA pun dapat mencetak angkatan kerja, tetapi dengan kondisi minim pembekalan kompetensi.

“Bapak akan bangga bila terdengar anak SMA Negeri 14 bisa masuk perguruan tinggi negeri,” ujar Imroni. “Bapak ingin kalian bisa masuk ke Untirta. Nanti ilmu kalian akan berkembang, akan maju. Terutama laki-laki karena kalian adalah penanggung jawab utama bagi keluarga.” Lanjutnya.

Wali Kelas 12 IPA 2, Mukhlis berharap akan ada siswa/i SMAN 14 Pandeglang yang menembus perguruan tinggi negeri.

Wali Kelas 12 IPA 2, Mukhlis juga amat menyayangkan rendahnya motivasi siswa/i SMAN 14 Pandeglang dalam melanjutkan pendidikan. “Kalau di sekolah lain tuh berebut (mendaftarkan diri untuk seleksi). Kalo di sini ditawarkan susah,” katanya. “Saya berharap ada 1, 2, 3, 4 yang masuk perguruan tinggi negeri supaya menjadi testimoni kepada adik kelasnya.” Beliau melanjutkan.

Setelah ditilik, persoalan ekonomi merupakan faktor utama yang melatarbelakangi rendahnya motivasi siswa/i SMAN 14 Pandeglang dalam melanjutkan pendidikan. Ketidaksanggupan orang tua membiayai kuliah membuat siswa/i mengurungkan niatnya. Kendati demikian, Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M mengimbau siswa/i untuk tidak buru-buru mengubur mimpinya. “Jangan hentikan langkahmu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Keluarga akan terbawa kehormatannya karena Anda mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.” Ujarnya. Beliau percaya kesungguhan doa dan ikhtiar mampu menghadirkan titik terang dalam setiap problema. “Jangan pesimis menghadapi hidup meskipun kita harus realistis. InshaAllah jika kita ikhtiar, Allah akan membukakan jalan.”

Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M memaparkan sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri kepada siswa/i SMAN 14 Pandeglang.

Untirta telah bekerja sama dengan berbagai instansi dalam mewujudkan program beasiswa, baik untuk mahasiswa berprestasi maupun mahasiswa yang kurang beruntung secara ekonomi. Beasiswa-beasiswa tersebut dapat menjadi solusi atas hambatan ekonomi yang dihadapi siswa/i SMAN 14 Pandeglang. “Banyak sekali kategori beasiswa yang kami hadirkan. Jangan sampai adik menutup diri.”

Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M. turut menekankan bahwa Untirta memberi perhatian pada anak yatim piatu yang ingin melanjutkan pendidikan. “Jangan patah semangat. Untirta membuka beasiswa untuk anak yatim piatu. Visinya Rektor Untirta (adalah) semua punya hak yang sama. Rektor mengeluarkan khusus SK beasiswa bagi anak yatim atau piatu.” Tutur beliau.

Siswa/i SMAN 14 Pandeglang menyimak pemaparan mengenai sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Adhitya Angga Pratama, S.I.Kom menyatakan faktor ekonomi buka hambatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Senada dengan beliau, staf Humas Untirta, Adhitya Angga Pratama, S.I.Kom menyatakan faktor ekonomi tidak sepatutnya menghalangi keinginan siswa/i untuk mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Faktor ekonomi bukan menjadi hambatan. Yang penting dapet ridho orang tua. Jangan sampai faktor ekonomi menjadi alasan tidak melanjutkan pendidikan.” Ujarnya saat berusaha membangkitkan semangat para siswa/i.

Beliau sekaligus menceritakan perjuangan teman-temannya semasa kuliah yang rela menginap di masjid kampus dan berjualan kopi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliah. Namun, daya juang yang tinggi dalam mewujudkan mimpi itulah yang membawa orang-orang tersebut menggapai kesuksesan. Beliau mengajak siswa/i berpikir visioner perihal generasi mereka selanjutnya. “Jangan sampai ini menjadi pengulangan terus-menerus. Semangat ini harus dimulai dari angkatan kalian.” Lanjutnya.

Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M berharap kunjungan ini mampu mengubah mindset siswa/i SMAN 14 Pandeglang yang sebelumnya enggan melanjutkan pendidikan. “Adik di sini tadinya tidak berpikir melanjutkan sekolah, tetapi mudah-mudahan setelah mendapat pencerahan dari kami, adik mendapat motivasi untuk melanjutkan pendidikan.” (Sekar – Humas)

Untirta hadiahkan cinderamata untuk siswa SMAN 14 Pandeglang yang berani bertanya.
Untirta hadiahkan cinderamata untuk siswa SMAN 14 Pandeglang yang berani bertanya.