Untirta Sosialisasikan Jalur Penerimaan Masuk Perguruan Tinggi Melalui Santriversitas Expo & Try Out 2020

Diposting pada

SERANG, (8/2/2020) – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali mensosialisasikan berbagai jalur penerimaan masuk perguruan tinggi melalui acara Santriversitas Expo & Try Out 2020 yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Banten Jaya (Unbaja). Selain Ketua Pelaksana Santriversitas Expo & Try Out 2020 dan Wakil Presiden Mahasiswa Unbaja, acara rutin tahun tersebut juga dihadiri oleh Founder Santriversitas dan Perwakilan Santriversitas Pusat. Adapun Kepala Sub Bagian Humas Untirta, Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M. ditunjuk sebagai narasumber.

Penggagas Santriversitas sekaligus Wakil Ketua PW GP Ansor Banten, Tb. Adam Ma’rifat meyakini bahwa pendidikan adalah jalan terbaik untuk meningkatkan kualitas kehidupan. “Rasulullah SAW membawa kita dari abad kegelapan menuju jaman yang terang benderang. Itu sejatinya falsafah pendidikan yang ada di Santriversitas,” ujarnya. “Saya sering berbicara bahwa tidak ada cara yang lain mengusir gelap kecuali dengan menghadirkan cahaya. Ilmu itulah cahaya. Ilmu itulah yang menerangi jalan, menerangi dunia, yang membawa kegelapan kepada terang.” Sambungnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Santriversitas diselenggarakan untuk membangkitkan semangat para pelajar SLTA, terutama yang kurang beruntung secara ekonomi agar dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

Tb. Adam Ma’rifat, Penggagas Santriversitas sekaligus Wakil Ketua PW GP Ansor Banten menyampaikan bahwa penyelenggaraan Santriversitas merupakan salah satu wujud implementasi nilai-nilai Pancasila.

Adam berpendapat bahwa implementasi nilai-nilai pancasila bukanlah kewajiban negara semata, melainkan juga warna negara. Dengan demikian, dirinya merasa bertanggung jawab untuk turut membantu mewujudkan nilai-nilai sosial sebagaimana termaktub dalam pancasila, salah satunya melalui penyelenggaraan Santriversitas. “Adanya Santriversitas ini dalam rangka melaksanakan amanah pancasila, dalam rangka mengimplementasikan kehidupan berpancasila di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita. Jadi pancasila itu tidak hanya kewajiban negara, tapi juga masyarakat kita harus mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial.” Terangnya.

 “Contoh, saya nggak kenal sama kalian, tapi nilai-nilai yang diberikan oleh pancasila kita harus peduli terhadap lingkungan, terhadap orang-orang yang tidak kita kenal. Mungkin kita tidak sedarah, tapi kita sama-sama Indonesia dan harus memiliki kesempatan yang sama untuk masuk perguruan tinggi dimana pun.” Jelas Adam.

Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M. memaparkan seluk-beluk jalur penerimaan masuk perguruan tinggi.

Acara siang itu dilanjutkan dengan pemaparan materi jalur penerimaan masuk perguruan tinggi oleh Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M. Tak jauh berbeda dengan sosialisasi-sosialisasi sebelumnya, beliau menyampaikan berbagai kebijakan penerimaan masuk perguruan tinggi seperti jenis jalur penerimaan mahasiswa, jumlah perguruan tinggi yang boleh dipilih, persyaratan umum, dan jadwal pelaksanaan tes. Selain itu, beliau memberikan beberapa pesan dan tips dalam menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi.

Peserta Santriversitas Expo & Try Out nampak fokus menyimak pemaparan sembari mencatat poin-poin penting yang perlu diingat.

Kepala Sub Bagian Humas Untirta ini menekankan bahwa hal utama yang perlu dipersiapkan sebelum ‘mempersunting’ perguruan tinggi ialah memantapkan minat. Biarpun demikian, beliau juga menegaskan untuk tetap mempertimbangkan daya saing dan kuota perguruan tinggi sebelum mengambil keputusan. “Harus yakin dulu sama minatnya, tapi dilihat juga universitasnya. Kalau memilih UI misalnya, berarti harus kerja keras,” ujarnya. Menurut beliau, memilih jurusan yang tak sesuai dengan minat berpotensi menghambat proses belajar di perguruan tinggi kelak. “Harus sesuai dengan hati. Kalaupun ‘Ah kayaknya passing grade di sini segitu. Mending saya di situ dulu’, tapi Anda tidak sesuai, tidak ingin, tidak dari hati, nantinya ke depannya agak sulit dijalankan.” Lanjutnya.

Peserta menerima selebaran tentang jalur penerimaan masuk perguruan tinggi yang dibagikan oleh panitia.

Tak hanya skor ujian, beliau menuturkan bahwa sertifikat kejuaraan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam meloloskan pelamar apabila ditemui skor yang sama di antara peserta seleksi. “Jika kita punya sertifikat atau kelebihan, itu bisa dijadikan pertimbangan.” Dengan demikian, beliau menyarankan para siswa untuk melampirkan sertifikat kejuaraan yang dimiliki sebagai nilai tambah. Adapun sertifikat kejuaraan yang dipertimbangkan dapat berupa kejuaraan tingkat Kota/Kabupaten, tingkat Provinsi, tingkat Nasional, ataupun tingkat Internasional.

Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M. menerima cinderamata sebagai tanda kontribusi dalam acara Santriversitas Expo & Try Out 2020.

Tahun ini, siswa memperoleh satu kali kesempatan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang hasil skornya dapat digunakan untuk mendaftar ke perguruan tinggi yang diminati. Akan tetapi, siswa diperkenankan mengikuti kembali seleksi penerimaan masuk perguruan tinggi hingga dua tahun berikutnya. “Jadi yang dapat mengikuti UTBK ini (lulusan) tiga tahun terakhir. Untuk (lulusan) 2018 masih boleh ikut tes (pada tahun 2020). Jika ada lulusan tahun 2020 ini tidak lolos, 2021 bisa ikut sampai 2022.” Tutur beliau.

Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata kepada Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M.  atas partisipasi beliau dalam acara Santriversitas Expo & Try Out. (Sekar – Humas)