Untirta Kenalkan Kampus dan Sosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru pada Siswa/i Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin

Diposting pada

SERANG (29/01/2020) – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyambut kunjungan Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin, Pasirnangka, Tigaraksa, Tangerang. Sebanyak 267 siswa didampingi 20 dewan guru hadir memadati Ruang Auditorium Untirta Kampus Pakupatan. Agenda rutin tahunan ini dilaksanakan untuk menunjang pembelajaraan dan pengalaman siswa/I kelas 9 dan kelas 12 Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin. Turut hadir Ketua Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin, Drs. K.H. Mochamad Ues Nawawi; Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Untirta, Drs. Mochamad Ganiadi, M.M.; Kepala Bagian Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, Roudohtul Janah, S.E.; Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Tb. Bahtera R., S.E, M.Si.; Kasubag Kemahasiswaan dan Alumni BAKP, Herry Sandjaya, S.E., M.M.; dan Kepala Sub Bagian Kerjasama, Ratih Purnamasari, S.E., M.Akt.

Untirta dan Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin berfoto bersama.

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin, Drs. K.H. Mochamad Ues Nawawi. Beliau menyampaikan kunjungan ini dilatarbelakangi oleh semangat memperoleh informasi perihal pembelajaran dan penerimaan mahasiswa baru, khususnya di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. “Kami hadir ke sini ingin menimba ilmu, ingin mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya terkait pembelajaran, terkait dengan penerimaan mahasiswa baru di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini.”

Ketua Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin, Drs. K.H. Mochamad Ues Nawawi menyampaikan sambutan.

Beliau berterima kasih atas penerimaan dan penghargaan waktu dari Untirta yang bersedia menerima kunjungan dengan penuh keceriaan dan semangat. Beliau pun mengucapkan selamat dan salam kepada Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T. yang telah menerima gelar Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Kimia. “Kami menyampaikan selamat kepada Pak Rektor atas perekamannya sebagai Guru Besar belum lama ini. Beliau ahli teknik, tetapi sangat sangat kuat keislamannya. Beliau salah satu orang yang membentuk dan mendirikan forum silaturahim pondok pesantren.” Ujarnya.

“Dua tahun ke belakang ketika kami audiensi dengan Pak Wakil Presiden Republik Indonesia, Pak Yusuf Kalla waktu itu terkait dengan perkembangan pendidikan di Provinsi Banten. Salah satu yang kami banggakan kepada beliau adalah dua universitas negeri yang ada di Banten, yaitu UIN kemudian Untirta. Beliau berharap besar dan alhamdulillah perhatian beliau termasuk mungkin salah satu percepatan adanya Fakultas Kedokteran. Kita berharap nanti ke depan Banten itu betul-betul memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dari berbagai macam bidang dan tentu kita akan mampu dari Banten untuk dunia, bukan sekedar untuk Indonesia.” harapnya.

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Untirta, Drs. Mochamad Ganiadi, M.M. menyampaikan sambutan.

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Untirta, Drs. Mochamad Ganiadi, M.M. turut menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara. Beliau menyoroti ketersediaan Sumber Daya Alam Indonesia yang sangat melimpah perlu diimbangi dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten untuk mengelolanya. Beliau pun mendorong siswa/i Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin agar tidak membatasi diri di suatu daerah saja, tetapi berani melanjutkan pendidikan di daerah-daerah lain. “Kalo misalnya (sekarang) adik-adik sekolahnya di Tigaraksa, hijrahlah ke tempat lain. Mungkin akan lebih sukses.” Ujarnya.

Beliau memaparkan bahwa saat ini Untirta telah terakreditasi A dan mengelola Fakultas Kedokteran. “Karena amanat dari pemerintah, kita sudah punya Fakultas Kedokteran yang sedang diakreditasi. Alhamdulillah, Untirta sudah lengkap sebagai perguruan tinggi yang berprestise karena kebanggaan sebagai suatu perguruan tinggi, katanya kalau di Indonesia ini, kalau sudah ada kedokteran. Mudah-mudahan adik-adik ada yang berminat dan mampu di kedokteran. Mudah-mudahan setelah jadi dokter, amanah, mau menolong orang yang sakit.” Harapnya.

Ketua Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Untirta bertukar plakat.

 

Ketua Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Untirta bertukar plakat.

Usai penyerahan plakat oleh kedua belah pihak yang dibarengi dengan foto bersama, acara dilanjutkan dengan pengenalan tentang Untirta oleh staf Humas Untirta, Adhitya Angga Pratama, S.I.Kom. Selain memaparkan seluk-beluk Untirta, mulai dari segi mutu pendidikan, fasilitas, hingga prestasi, beliau juga menerangkan lebih dalam mengenai jalur masuk perguruan tinggi, khususnya di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Sejak awal, siswa/i Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin telah menunjukan antusiasme yang luar biasa terhadap acara ini. Tidak hanya menyimak dengan baik informasi yang diberikan, siswa/i aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Beberapa fakultas yang paling diminati oleh siswa/i Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin ialah Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran.

Adhitya Angga Pratama, S.I.Kom memperkenalkan Untirta dan mensosialisasikan penerimaan mahasiswa baru.

 

Siswa/i Yayasan Ma’Had Tarbiyatul Mubtadiin menunjukan antusiasme yang luar biasa terhadap acara ini.

Perihal kebijakan yang membatasi pemilihan jurusan lintas minat dalam proses SNMPTN, beliau mengimbau siswa/i untuk mengenali passion yang dimiliki sejak dini, sehingga mampu menentukan jurusan yang sesuai dengan hati nurani. “Makanya teman-teman yang kelas 9, pastikan nanti di SMA memilih prodi IPA atau IPS dari awal dan benar-benar dari hati karena sekarang salah satu batasan di SNMPTN adalah tidak bisa lintas minat. Jadi yang IPA itu (harus memilih) IPA, IPS itu (harus memilih) IPS. Jadi harus linier.” Imbaunya. Tak hanya itu, beliau pun mengingatkan siswa/i agar terlebih dahulu memverifikasi informasi yang beredar sebelum meyakininya. “Jangan pernah mengikuti berita-berita bohong. Kalau ada berita, tolong tanyakan kepada guru secara detail biar gurunya bisa kroscek.”

Berbeda dengan tahun lalu, pelaksanaan UTBK hanya akan dilaksanakan sebanyak satu kali dalam kurun waktu tujuh hari. “Pelaksanaan tesnya tahun ini hanya dilakukan 7 hari dengan 14 sesi. Jadi 2 sesi setiap hari: sesi pagi dan sesi siang. Setiap peserta hanya bisa mengikuti sekali tes. Tahun lalu dua kali tes, tapi ternyata nilainya sama aja. Akhirnya, pemerintah pusat melalui LTMPT mengambil kebijakan bahwasanya tes hanya dilakukan satu kali.”

Sehubungan dengan jadwal pelaksanaan UTBK yang kemungkinan bertepatan dengan momentum Bulan Ramadhan, beliau menyampaikan kepada siswa/i untuk senantiasa menjaga kebugaran fisik dan kesiapan mental demi mencapai hasil yang memuaskan. “Pastikan fisik dan mental dijaga baik-baik.” Tutupnya. (Sekar – Humas)