Serang, 29 April 2025 — Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi dugaan kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dari Sesi 1 hingga Sesi 12. Kegiatan ini berlangsung pukul 14.00 WIB di Ruang Auditorium, Lantai 2, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube dan Instagram resmi SNPMB ID.
Hadir sebagai narasumber dalam konferensi pers ini jajaran Tim Penanggung Jawab SNPMB:
• Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT. – Ketua Umum
• Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. – Wakil Ketua I
• Prof. Dr. S. Martono, M.Si. – Wakil Ketua II
• Mohammad Nurdin, S.T., M.A.B. – Wakil Ketua III
• Ali Ridho Barakbah, S.Kom., Ph.D. – Wakil Ketua IV
Konferensi pers ini menjadi bagian dari komitmen SNPMB dalam menjaga integritas seleksi masuk perguruan tinggi negeri, sekaligus memberikan klarifikasi terbuka kepada publik terkait temuan dugaan kecurangan dalam pelaksanaan UTBK 2025.
Prof. Eduart Wolok membeberkan bahwa modus kecurangan tahun ini memanfaatkan berbagai perangkat teknologi canggih dan tersembunyi.
“Modusnya beragam. Ada yang menggunakan hardware, software, hingga kamera tersembunyi. Bahkan ada kamera yang dipasang di ikat pinggang, kancing baju, kacamata, ciput kerudung hingga behel gigi,” jelasnya.
Panitia mencatat terdapat 50 peserta yang terindikasi melakukan kecurangan, dan 10 orang joki. Aksi ini tersebar di 13 pusat UTBK di seluruh Indonesia.
Uniknya, mayoritas peserta yang terlibat dalam kecurangan tersebut memilih program studi Fakultas Kedokteran sebagai tujuan mereka.
“Yang menarik dan yang bermasalah ini, mayoritas pilihan prodi adalah Fakultas Kedokteran,” ungkap Prof. Eduart.
Meskipun demikian, SNPMB memastikan bahwa sistem pengawasan UTBK telah disiapkan secara ketat.
“Kami bisa pastikan soal yang akan diujikan di UTBK-SNBT tidak akan bocor. Kami menyiapkan jumlah set soal lebih banyak dari jumlah sesi ujian, dan soal-soal tersebut disimpan secara offline, tanpa akses internet. Kami memiliki integritas terhadap hal ini,” tegas Prof. Eduart.
“Soal yang sempat terindikasi bocor tidak akan mempengaruhi peserta karena yang disebut sebagai ‘jembatan soal’ memiliki metode penilaian tersendiri dan bisa jadi tidak mendapatkan poin.”
Pelaksanaan UTBK 2025 telah menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi.
“Rata-rata kehadiran peserta dari sesi 1 sampai 12 di atas 95 persen. Jumlah peserta yang telah mengikuti ujian sebanyak 563.661 orang atau 65,7 persen dari total peserta. Sementara yang tidak hadir tercatat 19.970 orang atau 2,32 persen,” tambahnya.
SNPMB mengundang seluruh Humas PTN dan PTKIN serta media untuk ikut serta menyebarkan informasi ini kepada masyarakat agar tidak terjadi misinformasi. Informasi resmi dapat diakses melalui laman https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id dan media sosial resmi SNPMB ID.
