Faperta Untirta Selenggarakan Kuliah Umum dan MoU Untirta dan Badan Ketahanan Pangan Kementerian RI

Diposting pada

Serang, Rangkaian Dies Natalies Untirta yang ke-38 Tahun Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan Kuliah Umum dengan Mengusung tema “ Inovasi di Era Revolusi Industri 4.0 Guna Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia “, dan MoU (Momerandum Of Understanding ) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan Badan ketahanan Pangan RI dan menghadirkan narasumber Kepala Badan Ketahanan Pangan  Kementerian Pertanian RI yaitu Dr. Agung Hendriadi, M.Eng bertempat diGedung Auditorium Untirta hari Jumat (11/10/2019). Hadir Pada acara tersebut Rektor Untirta Dr. H. Fatah Sulaiman, ST., MT, Dekan Faperta Untirta Prof. Dr. Nurmayulis, AM., MP, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Suherna, M.Si, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Perencanaan kerjasama dan Humas Prof. Dr. Hj. Kartina, AM., MP, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Dekan Fisip, Para Wakil Dekan Faperta dan para Dosen Faperta, Sekertaris IDB, Kepala PUI Ketahanan Pangan Untirta, Para mahasiswa/i Faperta Untirta.

Dekan Fakultas Pertanian Untirta Prof. Dr. Nurmayulis, AM., MP dalam sambutannya mengatakan memasuki era revolusi industri 4.0 berbagai aktifitas itu dikaitkan dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet, jadi kita berharap sektor pertanian ini bersama Kementerian Pertanian sudah ada inovasi teknologi untuk 4.0 yang kita kenal dengan smart farming 4.0 yaitu smart green house, smart irigasi, smart automatic traktor dan kita harus melek teknologi  jangan sampai ketinggalan karena revolusi industri harus kita hadapi kedepannya, pungkasnya.

Pada kesempatan sambutannya Rektor Untirta Dr. H. Fatah Sulaiman, ST., MT sekaligus membuka acara mengatakan ini adalah tonggak penting di Untirta yang diberikan mandat oleh IsDB (Islamic Development Bank)  untuk menjadi Pusat unggulan ketahanan pangan, Insya Allah bulan Juli Tahun 2020 Pengembangan kampus Baru Sindangsari pengoperasiannya akan kita mulai. Selain itu Rektor Untirta mengingatkan bahwa inisiator Revolusi Industri pertama di Banten yang sekarang menjadi nama Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ( Untirta) , Tirta artinya air, Yasa yaitu Engginering merekayasa tata kelola air dan untuk meningkatkan kualitas pertanian di Provinsi Banten.  Pada saat itu sekaligus menjadi mode transportasi peralatan perang menurutnya ini berulang jaman keemasan seperti yang digagas oleh Sultan Ageng Tirtayasa dan insya Allah Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI akan membina kepada kita semua tentang ketahanan pangan di Banten. Pada akhir sambutannya beliau mengatakan ini adalah peluang penting untuk membuktikan bahwa diera revolusi Industri 4.0 lahir kembali Sultan Ageng Tirtayasa  Modern dari Untirta.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia DR. IR. Agung Hendriadi, M.Eng dalam persentasinya memaparkan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan yang penting kita membangun masyarakat mampu menyediakan pangannya sendiri yang lebih beragam bergizi, bernutrisi dan berimbang. Menurut Kepala badan Ketahanan Pangan banyak masyarakat yang mempunyai lahan tapi belum bisa memanfaatkan lahan tersebut dengan baik, untuk itu pihaknya bekerjasama dengan Untirta kususnya Faperta Untirta bersama-sama membangun  ketahanan pangan dan banyak sekali yang harus kita lakukan. Selanjutnya dalam persentasi materinya beliau menjelaskan tentang petani milenial itu petani muda atau anak muda itu hanya mau bekerja kalau mendapatkan keuntungan yang banyak, bikin petani punya keuntungan yang banyak caranya yaitu produksinya harus bagus, kualitasnya bagus, bagaimana produksinya harus efesien dan itutugas kita para ahli dari Universitas bersama badan ketahanan pangan Kementerian RI bagaimana kita bisa meningkatkan efesiensi produksi sehingga produksinya tinggi, produktifitasnya bagus, harganya mahal dan bersaing petaninya sejahtera pasti tercukupkan. Diakhir materinya beliau berharap Untirta tetap Jawara ( Jujur Amanah Wibawa Adil Religius dan Akuntabel ), tutupnya. ( Anas-Humas )