Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111

Diposting pada

Sivitas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) laksanakan upacara hari kebangkitan nasional (Harkitnas) ke-111 di lapangan terbuka kampus pakupatan kota Serang Banten (20/05/19).

Adapun yang menjadi petugas upacara diantaranya adalah Dr. H. Fatah Sulaeman, ST., MT selaku pembina, Sakri dari fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) selaku pemimpin upacara, Drs. Moch Ganiadi, MM dari Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) selaku pembaca undang-undang dasar 1945 dan Dr. Fadhullah, M.Si dari unit pelayanan teknis (UPT) lembaga penjaminan mutu (LP3M) selaku pembaca doa.

Pada kesempatan menyampaikan amanat pembina upacara membacakan sambutan menteri komunikasi dan informatika republik indonesia, memaparkan tentang sumpah palapa yang telah ditemukan pada kitab Pararaton, berisikan tentang sumpahnya sang maha patih Gajah Mada biasa kita sebut sumpah palapa, patih bertekad akan terus melakukan mati raga / puasa dan tidak akan berhenti sebelum mempersatukan nusantara, sumpah palapa juga merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Peringatan harkitnas ke-111 sangat relevan jika dimaknai dengan teks sumpah palapa, beliau menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia kini berada dalam situasi pasca pesta demokrasi yang pada sebelumnya mengaspirakan pilihan yang berbeda-beda dalam Pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa, menerangkan bahwa Indonesia selama satu abad lebih menorehkan catatan penghormatan atas kemajemukan bangsa dengan ditandai dengan berdirinya organisasi boedi oetomo, dalam kemajemukan ini kita mampu menjaganya sampai detik ini juga, oleh sebab itu tidak diragukan lagi kita pasti akan mampu segera kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat dan keterbelahan sosial demi kepentingan anak cucu bangsa ini. Apalagi peringatan harkitnas ini dilangsungkan dalam suasana bulan ramadhan, yang seharusnya digunakan untuk mengejar pahala dengan meninggalkan perbuatan permusuhan dan kebencian serta pada akhirnya di ujung bulan ramadan ini kita bisa seperti patih Gajah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita, pada momen harkitnas ini beliau mengajak semua peserta upacara untuk memperbarui semangat gotong royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global. Pada akhir katanya beliau berharap semangat hari kebangkitan nasional ini bisa diterapkan di lingkungan Untirta, menginformasikan bahwa pada tahun ajaran baru nanti Untirta akan menerapkan program e-learning dan agar tidak menambah masa cuti lebarannya karena akan ada pelaksanaan kegiatan akademik ujian akhir semester.

Upacara berjalan dengan tertib dan khidmat, diakhiri dengan pembacaan doa dan silahturahmi antar sesama sivitas Untirta. (HerdiansyahW-Humas)