Adakan Diseminasi, Tim Kedaireka Untirta Diskusikan Perkembangan Pembangunan Mobile Poultry Slaughterhouse Halal (MPSH)

Diposting pada

SERANG – Tim Kedaireka Program Matching Fund Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang diketuai oleh Dr. -Ing. Muhammad Iman Santoso, M.Sc mengadakan kegiatan Diseminasi (Seminar Hasil dan Exhibition) Penerapan Teknologi Digital pada Mobile Poultry Slaughterhouse Halal (MPSH) Tahun 2022 pada Sabtu, (19/11/2022) di Hotel Le Dian, Serang untuk memaparkan perkembangan dan kendala pembangunan MPSH, serta melakukan diskusi dan tanya-jawab bersama para mitra dan stakeholder.

“Saya mendapatkan amanah sebagai ketua tim yang mendapatkan grant (hibah) dari Program Kedaireka Matching Fund Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Program yang kami kerjakan adalah penerapan teknologi digital pada Mobile Poultry Slaughterhouse Halal (MPSH) di Provinsi Banten yang merupakan kelanjutan dari program Kedaireka tahun lalu.” Terang Iman. “Khusus untuk tahun 2022 kita berfokus pada pengembangan MPSH dengan mitra yang sama, PT. Agrobisnis Banten Mandiri. Tahun ini kita mengerjakan dua work packages, yakni pengembangan serta desain MPSH lengkap beserta aplikasi mobile dan website-nya, kemudian survey pasar dan pembuatan SOP.” Lanjutnya.

Direktur Operasional PT. Agrobisnis Banten Mandiri (ABM), Ilham Mustofa, M.IP memaparkan progress pembangunan MPSH hasil kolaborasi antara Untirta dengan PT ABM yang dihadirkan sebagai solusi bagi peternak ayam yang terkendala jarak antara lokasi peternakan dengan lokasi pemotongan ayam. Menurutnya, kehadiran MPSH menjadi bagian dari ekosistem bisnis untuk mendukung peternak dalam meningkatkan kualitas ayam potong.

“Kolaborasi ini menjadi komersialisasi nilai penelitian yang diaplikasikan dalam pendekatan bisnis. Kerja sama ini luar biasa, menghasilkan suatu model baru pengembangan Agrobanten Poultry Industry.” Ujar Ilham.

Ilham optimis program yang dijalankan risetnya oleh Untirta dapat diimplementasikan secara bertahap dan memberikan manfaat bagi masyarakat. “Jalinan kerja sama ini turut kita lakukan, berkolaborasi antara perguruan tinggi dengan Badan Usaha Milik Daerah, sehingga kita banyak menghasilkan pemanfaatan umum bagi masyarakat, bagaimana nilai-nilai kampus diimplementasikan dalam bisnis berkelanjutan bersama Badan Usaha Milik Daerah. Semoga ke depan kerja sama ini semakin erat dan pelaksanaan program Kedaireka bisa lebih banyak kita jalankan.” Harapnya.

Hasil survey riset pasar MPSH yang dilaksanakan oleh Tim Work Packages 2 (WP-2) selama tiga hari dengan melibatkan mahasiswa Untirta turut dilaporkan oleh Firli Agussetiawan Shavab, S.E., M.M dan Galih Ginanjar Saputra, S.Pd., M.M. Berdasarkan survey yang diikuti oleh 1.225 responden dari kalangan peternak ayam dan pedagang ayam di Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Lebak, diperoleh data mengenai respon pasar tentang produk MPSH, mulai dari harga yang disanggupi, metode pembayaran, pengetahuan mengenai MPSH, hingga bentuk promosi yang disukai.

“Kita melakukan pendekatan 4P, yakni product, price, place, and promotion dalam meneliti respon pasar. Setelah melihat prototype dari produk, mereka yakin alat tersebut dapat mempermudah pemotongan ayam.” Ungkap Galih.

Adapun penerapan teknologi digital pada MPSH dan sistem logistik pangan agrohub yang dilaksanakan oleh Tim Work Packages 1 (WP-1) dipaparkan Prof. Dr. Ir. Supriyanto, M.Sc, IPM, dilanjutkan dengan pemaparan Standard Operational Procedure (SOP) meliputi penyembelihan, pengelolaan limbah, dan penyimpanan daging ayam oleh Dr. M. Adha Ilhami, S.T., M.T, dan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya-jawab yang dimoderatori oleh Dr. Enggar Utari, M.Si.

Turut hadir pada acara ini Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian, dan Hilirisasi Riset, Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si; para dekan dan wakil dekan di lingkungan Untirta, jajaran direksi PT Agrobisnis Banten Mandiri, perwakilan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, perwakilan UPTD Balai Pengembangan Peternakan Provinsi Banten, para anggota Work Packages 1 dan 2, dan Tim Kedaireka MPSH. (SAC/ AAP/ VDF)