Untirta Komitmen Lahirkan Pengusaha Muda melalui Program Acara Be Youthpreneur

Diposting pada

Serang-Bidang Kerja Sama pada Biro Akademik Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) mengadakan kegiatan bertemakan ‘Be Youthpreneur, Pengembangan Ide Bisnis Start Up Muda Untirta’, Senin (10/10/2022), di Ruang Multimedia, Kampus Untirta Sindangsari, Kabupaten Serang. Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam menyambut Dies Natalis ke-41 Untirta, dirangkaian kegiatan jumlah mhs yang mengikuti ada 71 mahasiswa yang lolos seleksi mengikuti acara start up muda untirta dari 110 mahasiswa yang mendaftar.

Hadir dalam kegiatan ini, Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T.,  Commisioner PT Kawan Lama Tony Sartono, Senior Manager CSR Bank Mandiri Nathasia Daudie Simorangkir, CEO PT Rofis Jaya Perkasa Tubagus Fadhli Rabby S.T., M.T., Founder Arenta Sarnata, CEO Cerdafa Gigih Priyogi, Direktur RWG Grup Ihyaudin, S.Sos., M.A.P., para pimpinan unit, Kepala BAKP, Dekan, Wakil Dekan, Koordinator dan Subkoordinator dan staf di lingkungan Untirta, sebagai moderator sesi ke-satu Ratih Purnamasari, SE.,M.Akt., dan moderator di sesi ke-dua Mahrawi, M.Pd.

Prof. Fatah mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk meneladani Sultan Ageng Tirtayasa yang dengan ide gagasannya yang menjadikan Banten sebagai salah satu pusat perdagangan internasional.

“Kita kalau main ke kawasan Banten Lama itu ada artefak pusat perdagangan internasional sehingga Cornelis de Houtman itu transitnya di situ. Banten juga sempat membuka delegasi untuk komunikasi perdagangan ada duta besar pertama kita ke Inggris bernama Pangeran Ngabehi Nawa Wipraya namanya,” kata Rektor.

“Saya main ke London tahun 2007 diterima oleh Marti Natalegawa Dubes waktu itu ia mengatakan duta besar pertama di London itu dari Banten yakni Ngabehi Nawa Wipraya,” tambah Rektor.

Oleh karena itu, terkait dengan dunia usaha di Banten itu ada sejarahnya dan perlu untuk dilanjutkan oleh generasi setelahnya.

“Pada rangkaian dies Untirta Ini juga merupakan tanggung jawab moral bersama (dengan para mitra-red) untuk berkolaborasi dalam rangka membangun SDM yang unggul dan utuh memajukan insan maju,” terangnya.

Tony mengungkapkan, untuk memulai sesuatu apalagi untuk berwirausaha harus dengan ‘why’. Artinya, motivasinya apa kemudian klarifikasi dari why itu percaya bahwa apa yang dilakukan bisa sukses atau tidak.

“Kemudian disiplin bagaimana anda melakukannya.  Baru kemudian konsistensi apa yang dilakukan,” ungkapnya.(HI/TMA/AAP/VDF)