Tim Kedaireka Untirta dan Pemkab Lebak Bahas “Green Economy Berkelanjutan Berbasis Masyarakat”  

Diposting pada

Lebak-Tim Kedaireka melaksanakan kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Banten dengan tema “Green Economy Berkelanjutan Berbasis Masyarakat (Geohomestay, Geoproduk/Geosouvenir, dan Geokuliner)“ . Kegiatan ini dilaksanakan  di Ballroom Hotel Bumi Katineung, Kabupaten Lebak pada pukul 09.00 – 12.00 WIB, Kamis (15/09/2022).

Peserta dari kegiatan FGD  ini adalah Kepala Bapeda Provinsi Banten, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak,  Bapelitbangda kabupaten Lebak, Badan Pengelola Geopark Bayah Dome,  para camat di lingkungan Kabupaten Lebak,  Sekretaris LPPM, para dekan dan kajur di lingkungan Untirta, Tim Kedaireka Bayah Dome Lebak dan  Mahasiswa MBKM Kedaireka Bayah Dome.

Pada FGD  kali ini  ada dua materi yang disampaikan berkaitan dengan tema “Green Economy” atau Ekonomi Hijau untuk mendukung kegiatan pembangunan berkelanjutan. Materi pertama disampaikan  oleh Ir. H. Nana Sunjana, M.Si.,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak. Sedangkan materi kedua disampaikan oleh Bapak Zaenal Muttaqin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten. Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi bersama.

Ketua Kedaireka Bayah Dome, Prof. Dr. Meutia, S.E., M.P., mengatakan, Lebak merupakan daerah pusat konservasi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Geopark Bayah Dome dibentuk dengan adanya culture diversity, biological diversity, dan geological diversity yang hadir bersama masyarakat dengan tidak merusak alam turut membangun perekonomian masyarakat berbasis berkelanjutan.

“Program Kedaireka Geopark Bayah Dome melibatkan 300 UMKM di lima Desa dan empat Kecamatan, yakni Bayah, Cihara, Cibeber, dan Leuwidamar. Program ini juga melibatan 300 POKDARWIsS, Karang Taruna, UMKM Marketplace, serta dengan pengadaan perjanjian kerjasama dengan 5 Prodi, 28 mahasiswa, serta 13 dosen yang akan turun langsung ke lapangan menjalankan kegiatan kedai di Lebak Banten. Harapannya adalah agar kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat di desa dan dapat terus berkelanjutan, dengan target pada tahun 2025 Geopark Bayah Dome dapat diakui UNESCO dan dikenal dunia,” ungkapnya.

Rencana tindak lanjut dari kegiatan FGD ini adalah langkah awal untuk membuka ruang diskusi dan berkomunikasi terkait pengembangan inovasi terhadap mitra terpilih yaitu Geopark Bayah Dome. Sementara hasil dari kegiatan FGD tersebut adalah terciptanya sinergi bersama antara pihak kampus Untirta dengan pihak lembaga pemerintah terkait serta pihak Geopark Bayah Dome yang kedepannya akan merealisasikan rangkaian program pengembangan inovasi pada bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Sumber Daya Manusia (SDM), survei lokasi serta pengembangan destinasi wisata, hingga memodernisasikan kegiatan promosi Geopark Bayah Dome secara digital dengan melibatkan peran Information and Technology (IT) di dalamnya.(Kedaireka/HI/AAP/VDF)