Untirta Kembali Perkenalkan Panel Surya, Bukti Komitmen Green Campus dan Greenmetric

Diposting pada

Serang – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah ‘Lokakarya UI Greenmetric untuk Wilayah Indonesia Bagian Barat Tahun 2022’ pada Selasa-Rabu 13-14, September 2022. Salah satu kegiatannya yakni mengadakan kegiatan tur kampus (kunjungan dan mengenalkan solar cell di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dimana solar panel ini dipasang untuk tenaga listrik di lingkungan Untirta.

Untirta memang memiliki 199 unit panel surya yang terpasang di atas atap gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Model panel surya yang dipasang Untirta masuk dalam kategori 10 terbaik di dunia seperti yang diungkapkan Sekretaris UPT Smart and Green Untirta Heri Haryanto, S.T., M.T.

“Kalau model kita itu masuk dalam sepuluh terbaik di dunia saat ini, karena di Eropa itu ada 10 standar yang dipasang. Itu menjadi garansi di Eropa dan di dunia yang terlihat dari kapasitas permodulnya sekitar 540 watt. Biasanya yang dipasaran itu 340 watt, ada yang 380 watt, ada yang 250 Watt Peak (WP)  permodul, tapi kita (Untirta–red) sudah yang paling besar saat ini sudah 540 permodul,” ungkap Heri.

Heri juga memberitahu dalam kegiatan tur kampus tersebut yang diikuti peserta lokakarya dan narasumber lainnya bahwasannya panel surya yang dimiliki Untirta memiliki beberapa kelebihan, di antaranya memiliki daya yang besar (modul panel), sangat efisien, dan tidak memakan banyak tempat.

“Kelebihannya tentu saja dengan satu modulnya itu bisa maksimal menghasilkan 540 WP. Artinya, efisiensi juga lebih tinggi, kemudian dari cakupan luasan dengan modul misal yang dipasang Untirta ini itu berjumlah 107 Kilo Watt  Peak (KWP). Artinya, hanya membutuhkan modul sebanyak 198 modul. Kelebihannya lain adalah bahwa luasannya juga semakin sempit di rooftop-nya. Bayangkan kalau memang modulnya itu lebih rendah di 340 untuk 100 KWP membutuhkan banyak modul,” jelasnya.

Wakil Rektor Bidang Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, SDM dan Fasilitas H. Kurnia Nugraha, S.T., M.T., menerangkan, pemasangan panel surya di Untirta memiliki dampak yang sangat besar bagi lingkungan seperti penghematan energi dan penghematan sumber daya, serta penghematan biaya listrik sebesar 10 persen.

“Polanya itu dari surya ini menghasilkan energi listrik untuk siang hari kita gunakan untuk mengkaver listrik yang ada. Jadi ini cukup untuk tiga gedung. Nah, ini sifatnya ‘kan on greet jadi dari penel surya masuk ke panel-panel Untirta jadi ketika masuk (Cahaya matahari-red) seketika bisa menyebar ke yang lain (tenaga listrik ke gedung lain–red). Jadi kita bisa gunakan yang ada on greet. Untuk harga kita kan bekerja sama dengan mitra, jadi bukan kita yang bangun, mereka (mitra yang bersangkutan–red) itu harganya 10 persen lebih murah dibandingkan harga PLN. Ada selisih margin 10 persen dari yang kita bayarkan ke PLN. Selain itu, dengan adanya panel surya ini otomatis membuat kita menghemat energi fosil karena kita menggantikan energi fosil dengan energi matahari yang pastinya ramah lingkungan di lingkungan kampus,” terang Kurnia kepada tim Humas Untirta.(Owe/HI/AAP/VDF)